Kenangan Ramadan di Pondok
Setiap bulan Ramadan di pondok, pasti banyak para mukimin dari luar yang nyantri mengikuti pesantren kilat. Mereka datang dari mana-mana dan dilatari profesi berbeda pula. Saya ingat pas saat kelas V atau VI ya, menjadi panitia Ramadan. Yang pasti kita tak boleh pulang kampung waktu itu. Harus jagain pondok. Duh sedihnya, Idul Fitri nggak bisa ngumpul dengan keluarga. Itulah nasib kami santri yang datang dari jauh. Mau pulang pun nanggung. Habis waktu di jalan. Sementara kita cuma diberi waktu sedikit. Beberapa hari Syawal sudah harus balik lagi ke pondok. Untunglah kita memiliki banyak teman yang bisa ditumpangi. Saya ingat pernah ber Idul Fitri di Jember, di kediaman Khotimah.
Cerita Ramadan sebenarnya yang akan saya sampaikan, sewaktu kita menjadi panitia Ramadan atau tepatnya mengurus para santri kilat tersebut. Saya waktu itu kebagian mengajar mengaji seorang muallaf Katolik dari Bantul. Bayangkanlah seorang muallaf yang belum bisa apa-apa dan baru mengenal Alquran. Kita harus berusaha bagaimana dia mampu membaca Alquran, paling tidak mengetahui huruf2 Alquran. Setiap siang, ba'da Zuhur, saya mengajari muallaf tersebut mengaji. Saya lupa namanya walau saat menulis ini saya sangat hafal wajah, rambut dan body languagenya. Begitu terkesannya saya dengan muallaf tersebut.
Apalagi setelah pesantren kilat berakhir, subhanallah, muallaf tersebut bisa membaca Alquran walau masih terbata-bata. Saya sangat bersyukur, karena usaha saya tak sia-sia. Karena itulah, cerita tentang pesantren kilat ini tetap terukir dalam benak saya. Tak kan pernah saya lupakan. Walau masih banyak cerita suka yang berkesan tentang Ramadan di pondok.
Saya percaya, teman-teman juga memiliki kisah yang sangat berkesan saat kita Ramdan di pondok. Terlalu banyak yang bisa kita ceritakan. Karena itu saya percaya juga, setelah cerita ini akan bermunculan cerita lainnya dari segala aspek. Baik tajilannya, makanan plus laukpauknya, jajanan ramadan yang biasanya di belakang sighor, khutbah pak Kiyai setiap subuh, dan banyak lainnya. Bukan begitu????(nuri)
Label: Nostalgia: Keseharian Santri