Selasa, Agustus 11, 2009

silaturahmi di Pekanbaru 2

Membaca komentar Pak Rajasa di artikel Reuni di Pekanbaru, mempertanyakan kabar Uus dan Yasrib, saya langsung menulis ini. Tadinya mau saya jawab di komentar saja, tetapi rasanya nggak adil. Ternyata setelah saya reunian dengan Kak Agus, Uus juga sempet reunian juga dengan kakak si gagah perkasa mirip SBY (kata Yuni), tentunya tanpa pengetahuan saya. Karena itu, tak ada berita Uus sama sekali dalam artikel tersebut.
Senin menjelang maghriban, saya keluar sebentar dari kantor. Ceritanya mau cari takjilan untuk buka puasa. Pilihan saya jatuh ke jus pokat. Tapi bukan perut aja yang lapar, mata ikutan lapar. Saya lihat warung pecel Lele, wuih..rasanya enak banget makan nasi uduk. Sambil menunggu saya lihat2 buah durian yang dijual deket warung. Sedang berdiri, saya lihat seorang wanita lewat. Kelihatannya Uus nih, batin saya. Saya tatap terus si Uusnya sampai hampir tak ada jarak dengannya pas berpapasan. Lha..kok yang ditatap nggak lihat saya, gitu loh. Terlalu. Serius banget jalannya sampai-sampai nggak lihat saya. Emang saya orang asing apa. Hhe... Udah, saya diemin aja. Saya lihat terus sambil membalik. E..ternyata Uus berhenti di warung yang sama. Udah takdir kali ya, kami bertemu. Saya kagetkan aja si Uusnya dari belakang. Bener-bener kaget dia. Cuma sejenak, tawa kami pun sama-sama pecah. Ternyata Uus juga nyari takjilan.
Pas saya mau nyinggung soal Kak Agus (ceritanya mau minta maaf, karena dilupain), Uusnya langsung nyerocos kalau dia malah ikut nganterin Kak Agus sampai ke hotel dan menunggu Kak Agus mengurus urusannya di Kanwil Depag serta cerita bla bla bla. Gimana ceritanya kok bisa ketemu? Nggak taunya Miftah nyambangin Uus ke rumahnya dan membawa serta Uus nganterin Kak Agus sampai ke hotel. Saya nggak dikasitahu pertemuan mereka ini. Jadinya cerita reuniannya ya nggak ada Uus. ''Iya, saya udah baca blog. Tak pikir pasti Nuri nggak tahu nih,'' kata Uus.
Ya....begitulah Pak Raj, kalau Uus dan Yasrib baik-baik saja. Mereka aman tentram loh jinawi di Bumi Lancang Kuning ini dan di Kota Bertuah Pekanbaru.(nuri)


Label:

10 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

terNYATA ALUMnI mBeLAN dI pekanBARU seMANgAT-SEMAngAT daLAM menJaLIn taLi siLLATUrRahMI antARsESAma aLumNI. brAVO bUaT seMUANyA SAjA. by sYAmsuDiN di WeLeRI

11 Agustus 2009 pukul 16.37  
Anonymous Anonim mengatakan...

Tq, nuri. Saya senang mendengar beritanya, lama banget gak ketemu n gak dengar ceritanya. Syukurlah kalo begitu, jd pingin ke Riau, nih. RM.

11 Agustus 2009 pukul 21.16  
Anonymous Anonim mengatakan...

Monggo pak Raj, kami sangat menunggu kedatangan Pak Raj di Riau. Kayak lagu itu tu..si Ridho. Datanglah......kedatangan Pak Raj kam tunggu. Tlah lama...telah lama kami menunggu...(nuri)

12 Agustus 2009 pukul 17.30  
Anonymous Anonim mengatakan...

Bu, mana foto Uus yang ketemu di jalan itu? Lain kali mesti bawa kamera terus kemanapun berada, biar kangen kita ke Uus terobati. hehe. fatra

12 Agustus 2009 pukul 22.39  
Anonymous Anonim mengatakan...

Sampai Riau, saya trus, ditraktir makan durian dan pecel lele sama Nuri, sambil ngobrol ngalor ngidul sama Uus, Yasrib, Miftah, Maimun,dll.
Sebelumnya, sempat mampir di Depok Gg. Jambu, ketemu ponakan yg pinter2 itu, kaya bapak n ibunya, disuguhi teh hangat dan pisang goreng yg diambil di belakang rumah yuni, ditemani AbyR. Wah, Seneng banget...
Nyicil ngimpi dululah....../RM.

13 Agustus 2009 pukul 13.13  
Anonymous Anonim mengatakan...

O ya ya, kita lanjutkan mimpinya. Trus kita ke Batam. Cuma beberapa menit dari Pekanbaru lewat udara, sekitar 7 jam lewat air. Di Batam kita disuguhi apa ya Pak Raj, durian udah, pecel lele udah. Terserah yang punya rumah aja ya Pak Raj, Muhdhor, Ismunandar, Ghulam AHmad. Memang enak mimpi travelling. Tidur lagi ah...(nuri)

13 Agustus 2009 pukul 16.05  
Anonymous Anonim mengatakan...

hati2 Ustadz tidurnya...jangan dekat2 kamarnya mba Nuri, skalipun jarak 2 kamar darinya, kalo ngorok tidurnya kedengaran sampe keluar rumah....ga percaya ? kaca2 jendela ajja sampai retak dibuatnya...burung malam, jangkrik & kepik lari semua, karna idak tahan dg symponi yg dikeluarkan oleh Mba Nuri....ga percaya kan....? coba tanya dg yg pernah satu kamar dgn nya....salam peace ah bu RT...AbiRizky

14 Agustus 2009 pukul 21.49  
Anonymous Anonim mengatakan...

Maaf mba Nuri yang baik baik hati. Apakah yang dimaksud mba Uus ini yang adiknya ustadz Su'bi dari Kudus. Wah kalau ada fotonya sangat menjelaskan. Makanya saya setuju usul mba Fat (bukan mba Fat, tapi Fatra), sebaiknya kemana pun mba Nuri bawa kamera. Oh ya sudah ada yang terima kabar dari mba Baikuniah, yang sedang ngantar anaknya mondok di Pondok Pesantren Al Amerika. enz

17 Agustus 2009 pukul 21.47  
Anonymous Anonim mengatakan...

memang apa sich bedanya MBAK FAT SATU dan MBAK FAT DUA. apakah mbak fat satu adalah kak fatra beneran. lalu mbak fat kedua siapa ya....?? mohon pencerahan dari para senior di angera. thanks. from masdar wong wonosobo

19 Agustus 2009 pukul 00.32  
Anonymous Anonim mengatakan...

kalo mba' Fat 1, santri putri angkatan pertama (klo ga salah) tapi kalo mba Fat 2(Fatra) Angkatan ' 81 orangnya supel , menarik, smart, baik dan jauh dari kesan sombong.... begitu bukannnnn ? begitu...AbiRizky

19 Agustus 2009 pukul 08.18  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda