Selasa, November 10, 2009

Sekelumit kenangan tentang Warni

''Eee...jangan dipeluk kuat-kuat,'' ujar Warni saat saya ingin memeluknya di kediaman Mba Ikun awal Juni 2009 lalu. Saya lupa ketika itu akan penyakit yang diderita Warni. Rasa haru dan bahagia membuat saya ingin mendekapnya erat. Sebab saya tak menyangka akan bisa bertemu dengan Warni, yang kabar sakitnya sudah diketahui di blog ANgera. Apalagi sudah puluhan tahun tak bertemu tepatnya sebelum saya meninggalkan Ciputat sekitar 1993. Di Ciputatpun kita nyaris jarang bertemu, karena beda fakultas dan tempat kos yang berjauhan.
  Kepergian saya ke Jakarta waktu itu benar-benar merupakan berkah, rezki yang tak terhingga. Ibarat kata pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Selain tugas, saya bisa bertemu dengan teman2 lama terutama Warni tentunya, yang kebetulan juga berada di Jakarta.
  Namanya saja lama tak jumpa, tentu banyak topik yang kita bicarakan, khususnya tentang masa lalu. Walau secara fisik Warni sakit, tapi wajahnya selalu sumringah dan ceria. Saya cukup terkesan dengan ingatan Warni tentang masa lalu saya yang tak banyak orang tahu, tetapi Warni mampu mengingatnya dengan jelas. Bahkan saya sendiri juga agak lupa dengan hal-hal tertentu, yang ternyata diingat Warni.
  Kini Warni telah kembali kepadaNYA. Selamat jalan kawan, semoga Allah menerima segala amal ibadahmu dan meletakkanmu di salah satu surgaNYA. Amin.....

Label:

3 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Warniati telah dimakamkan kemaren sore (10 Nov 2009)ba'da Ashar, disamping makam Abahnya,di Kubah - Banua Anyar,yaitu komplek pemakaman keluarga besar Datu Amin (seorang tokoh & ulama terkemuka di Banjarmasin). Alhamdulillah saya juga datang ke pemakamannya.
Oya, kemaren yang memandikan adalah bu Nina Mu'idah.

wassalam: ida Sy

11 November 2009 pukul 18.23  
Anonymous Anonim mengatakan...

Jazakillah.....Ida Syukuri & Nina Mu'idah, Semoga Allah Menempatkan Almh. ditempat yg terbaik disisiNYA.... /AbiRizky

12 November 2009 pukul 08.24  
Anonymous Anonim mengatakan...

Trims tuk Ida Syukuri yang selalu setia dg angera. Iya..aku juga dengar dari Nina, yang memandikan adalah pihak keluarga (termasuk Nina) agar lebih dekat, lebih privat, lebih mesra n lebih bertabur kasih-sayang n cinta... (fatra)

13 November 2009 pukul 07.45  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda