Sabtu, November 07, 2009

Ngobrol2 dengan Guru dan Santri










Guru dan santri merupakan komponen penting dalam sebuah pesantren. Oleh karena itu, berdialog dan bersilaturrahmi dengan mereka menjadi moment menarik yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Dialog mengambil tempat di gedung Mirota (Minggu, 1/11/09) diset dengan formasi melingkar agar suasana lebih akrab dan santai. Ketua Umum IKPP Pusat Agus Sholeh, Direktur MTs, Direktur MA, Syamir, Pak Rajasa, Dadin, Istiatun, Agus, Bu Nyai Ulfah dan Ilyas yang berpartisipasi aktif dalam dialog tersebut banyak mengemukakan persoalan dan gagasan menarik seputar dunia kepesantrenan, pengajaran dan pendidikan. Diantaranya tentang: Website sebagai sarana informasi, publikasi, dokumentasi dan silaturrahmi, Team Teaching untuk mengatasi persoalan sertifikasi, hubungan visi-misi pondok dengan pengajaran, jumlah santri, semangat berhahasa Arab, spirit pondok dan image positif yang perlu digelorakan lagi, dan lain sebagainya.




















Jika dialog dengan guru nampak semangat, maka acara dialog dengan santri (di Masjid di waktu yang sama) lebih semangat dan seru. Entah karena MC/ pembawa acara yang super hebat (kak Imam Santoso) atau karena adik2 santri yang memang pintar, serdas2 dan ceria abis, yang jelas sambutan adik2 santri sangat luar biasa. Mereka berani bercerita, bercurhat-ria, mengemukakan pendapat, mengajukan gagasan dan keinginan2... yang cukup kritis dan positif untuk dirinya sendiri dan tuk pondok tercinta. Kakak alumni yang turut berbagi semangat dan pengalaman di acara itu adalah: Soleh Hasan, Dindin Solahuddin, Hilal, Zahari dan Fatra. Pada umumnya kakak alumni mengajak adik2 untuk memulai segala sesuatu dari "diri kita sendiri"/ ibda' binafsik (seperti yang selalu dikemukakan Kyai Hamam di setiap kesempatan), karena diri sendiri adalah kunci harapan dan mimpi. (bersambung....)/f.

Label:

4 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Top markotop, ini yg aku tunggu. Sori kam, blm sempat upload. Lg diluar kota,ntar kalo dah balik aku tambahin, walopun udah lengkap semua cerita prosesnya. Mbak fat emang hebringggg...makasih ya mbak fat...ra. Love you./yc.

7 November 2009 pukul 19.14  
Anonymous Anonim mengatakan...

Mbak Fatra terima kasih liputan pertemuannya. Seneng aku bisa melihat foto fotonya. Terutama lihat santri pabelan riang gembira dipandu oleh kak Imam Santosa.
Mbak Yuni ayo ditambahin dong liputannya. Kayaknya seru itu pas mimpin rapat komisi...Makasih Mbak Fat..ra Makasih Mbak Yun..ich.(RR)

7 November 2009 pukul 20.45  
Anonymous Anonim mengatakan...

dari dulu mbak fat...RA(radhiallahu anha) memang hebring, muantaffff. Jadi kangen nih ama mbak fat...RA. (nuri)

9 November 2009 pukul 20.20  
Anonymous Anonim mengatakan...

Hehe, Pak Rajasa paling bisa buat hati kita seneng.. Banyak orang yang dipanggil mbak Fat, diantaranya mbak Fat istri Sukarno, hehe. Yun, kapan kita bisa ketemu bu Rt (Nuri) lagi ya? Kangen nih.. (fatra)

13 November 2009 pukul 07.38  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda