Kamis, November 05, 2009

Dialog dengan Pimpinan......




























Dialog alumni dengan pimpinan (sabtu, 31/10/09, pukul 15.00yang terdiri dari pimpinan pondok dan yayasan), berjalan dengan lancar. Dialog alias ngobrol kuangen berat dengan kawan2 so pasti mesti jalan juga... Kali ini kita suguhkan inti dialognya. Kalo masih rada seriosa dikit maklum ya... Ini suguhannya:

Pak Rajasa Mu’tasim sebagai wakil dari Yayasan menekankan tentang fungsi yayasan/ Badan Wakaf Pondok yaitu membantu dan mensuport pondok, bersama2 dengan IKPP dan lembaga lain. Yayasan didirikan oleh Kyai Hamam Dja’far sendiri secara formal pada hari Sabtu 11 Mei 1991. Sebagai lembaga tertinggi Pesantren, yayasan bertanggung jawab secara formal dan secara moril kepada pondok, alumni dan masyarakat luas untuk membantu pondok agar menjadi lebih baik.

Bpk. Kyai Ahmad Musthofa, bercerita tentang dinamika pergulatan kegiatan, prestasi dan kurikulum KMI - Diknas yang akhirnya memiliki kedudukan yang sama di pesantren. Beliau mengharapkan IKPP menjadi radar/ corong pondok. Beliau mengatakatn bahwa pimpinan akan mendengar kritik dan saran secara proposional. Beliau juga berharap agar diadakan pertemuan rutin pertahun di Pondok agar terjalin silaturrahmi yang erat dalam keluarga besar pondok pesantren Pabelan.

Bpk Kyai Balya: sebagai salah satu pimpinan pondok, tertarik menjelaskan posisi alumni/ IKPP. Beliau katakan bahwa alumni secara idiologis adalah anak kandung (yang soleh-solehah) dari ibunda tercinta pondok yang kehadirannya sangat diharapkan (bagi kemajuan pondok). Beliau menelusur ke fakta sejarah, bahwa sesungguhnya yayasan didirikan oleh Kyai Hamam 3 hari setelah berdirinya Pondok 1965 (Pondok didirikan 31/8/1965). Sejak awal Kyai Hamam sudah melembagakan pesantren dan meletakkan dasar bagi kelangsungan pondok dengan sangat cermat. Dasar tersebut tertuang dalam visi-misi pondok yang mesti kita pahami dan pelihara bersama. Menurut beliau visi-misi pondok tak boleh berubah, akan tetapi aplikasinya boleh berubah sesuai tuntutan zaman. Beliau juga menjelaskan, dalam anggaran dasar disebutkan, bahwa segala keputusan yang menyangkut pondok mesti sepengetahuan pendiri pondok, akan tetapi ketika pendiri pondok sudah tiada, jabatan penasihat otomatis tidak ada lagi, sehingga badan wakaf/ yayasan bertanggung jawab mencari dan merumuskan format struktur pondok yang terbaik. Jika saat ini pondok memiliki sistem kepemimpinan yang bersifat kolektif, maka hal ini sangat kondisional (terbaik untuk saat ini). Untuk selanjutnya pondok Pabelan masih perlu berproses, dengan doa dan dukungan nyata kita semua.

Bpk. Kyai Ahmad Najib Amin sangat senang dan bersyukur atas kehadiran dan partisipasi alumni. Beliau berterima kasih atas website yang diberikan alumni untuk pondok dan akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pondok. Beliau terbuka menerima kritik dan saran untuk kemajuan pondok.

Pertanyaan/tanggapan:

Yuni menyambut antusias posisi alumni sebagai anak yang akan selalu berusaha memberikan yang terbaik (take n give) untuk pondok lewat berbagai program riil sesuai kemampuan/ bidang/ profesi alumni. Muhammad Hilal, bercerita tentang kiprahnya bersama alumni2 lain menjadi corong di masyarakat. Fatra berharap agar IKPP berjalan beriringan/ bersinergi dengan yayasan (karena yayasan adalah fondasinya pondok). Arif Prajoko, mengharap pondok besar/ maju disebabkan oleh kapasitas pimpinannya, karena pimpinan adalah sentral dalam sebuah pondok (bukan alumni atau lembaga).

Tanggapan/ jawaban:

Pak Rajasa, mengakui yang masih menjadi problem berat di pondok adalah, belum adanya sinergi antar lembaga di pondok dan antar individunya. Dengan doa, dukungan dan komunikasi kita (semua lembaga termasuk IKPP) semua diharapkan akan menjadi lebih baik.

Kyai Balya sangat berharap agar IKPP benar-benar memahami dan mencermati Anggaran Dasar Yayasan. Diupayakan ada pertemuan setahun sekali (semua lembaga termasuk yayasan dan IKPP) dengan pimpinan. Beliau mengakui pimpinan memang menjadi motor penggerak laju-pesatnya sebuah pesantren, tetapi tetap tidak menafikan lembaga yang ada disekitarnya (yang justru mendukung kemajuan pondok). Keadaan sekarang membutuhkan adanya sinergi antar lembaga dan berbagai pihak. (Bersambung.......... /f)

Label:

5 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

mantaaffff!!!! reporter hebat, semua dirankum. Tambahnya dong..jangan lama2.
Btw, masdar wong wonosobo dateng ga??? Awas ya kalau sampe ga dateng, mosok deket gitu ga dateng...(nuri)

5 November 2009 pukul 20.47  
Anonymous Anonim mengatakan...

ya...sori, baru buka komen sebelumnya yang menjelaskan masdar ga datang. Buat masdar, we love you, beneran...mana komenmu tentang pertemuan rakernas ini??? (nuri)

5 November 2009 pukul 20.50  
Blogger logikafamily mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

6 November 2009 pukul 15.52  
Anonymous Anonim mengatakan...

sssiiiiiippppppp........lv u say...


ooOO M Y S OOoo

6 November 2009 pukul 15.55  
Anonymous Anonim mengatakan...

Kayaknya masdar gak datang gak tau knp..mungkin ada aral. Pdhl ditunggu2 lo.. (fatra)

13 November 2009 pukul 07.40  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda