Beli Kulo Kethek
BY : Diah Rofika
Beli “KULO KETHEK (Boso Jowone Monyet)”
Ketika di Pondok dulu, ada teman seangkatan yang namanya Siti Sa’diyah dari Jakarta . Sebetulnya sih tuh anak dia punya orang tua aslinya dari Alor NTT, makanya rambut diapun keriting kecil-kecil dengan kulit khas orang sana he….he…..
Sa’diyah ini orangnya kocak and lucunya minta ampun. Setiap berada di dekatnya yang terdengar pasti gelak tawa yang ramai, cekikikan bahkan terkadang sampai terkecing-kencing. Itu semua disebabkan karena kami tak tahan mendengar banyolan-banyolannya yang lucu dan konyol. Benar-benar menjadi hiburan bagi kami yang merasa sedih karena jauh dari orang tua. Sayangnya justru dia yang lebih dulu meninggalkan Pondok.
Nah suatu hari, kami duduk-duduk di bangku beton di depan kantin putri. Biasalah, ketika waktu istirahat sekolah salah satu tempat yang selalu kita tuju adalah deretan bangku beton yang berada di depan kantin di antara tower-tower air yang segede alaihim itu, untuk melahap klepon, kemplang, atau jajanan lain yang ada di kantin. Kebetulan hari itu aku dan rombonganku beli manisan gula kelapa dengan warna pinknya yang menggoda. Ketika kami sedang bercanda ria sambil menikmati manisan gula kelapa, Sa’diyah nongol. Melihat kami makan gula kelapa dia pun menginginkannya. Akhirnya dia bertanya” makanan apa itu, kok warnanya pink?”
Spontan aku menjawab “ini namanya kulo kethek. Udah sana beli, bilang aja mbak Fat beli kulo kethek”
Dengan langkah pasti dan penuh keyakinan (maklum baru habis terima wesel ), dia melangkah menuju kantin dan disambut oleh tatapan mata dingin mbak Fat. Mungkin mbak Fat berfikir, anak ini pasti bakalan ngutang tampangnya aja kayak preman he….he…. Selanjutnya dengan suara yang mantap Sa’diyah berkata “mbak beli kulo kethek”. Tergelaklah semua santri yang berdiri di depan kantin (tentunya yang berasal dari Jawa ya) mendengar apa yang dikatakan oleh Sa’diyah, tak terkecuali mbak Fat. Kami yang berkerumun di bangku beton pun ikut tergelak sampai terbungkuk-bungkuk sambil memegangi perut bagian bawah. Sa’diyah yang lugu dan polos terbengong-bengok sambil memandangi kami yang sedang terpingkal-pingkal. Setelah agak reda, mbak Fat berkata “gak ada makanan itu di sini. Kamu tahu gak apa artinya itu” Dengan mantap Sa’diyah menjawab “itu makanan yang warnanya pink, kulo kethek” Kamu dibohongin teman-temanmu, ini namanya gula kelapa. Kulo kethek itu artinya saya monyet”, terang mbak Fat. Berlarilah Sa’diyah ke arah kami. “Hai kurang ajar kalian, udah ngerjain aku”, tinjunya mengarah ke aku. Langsung saja aku berlari menghindarinya dan kembali ke kelas, tentunya mampir dulu ke kamar mandi mentari.
Buat Siti Sa’diyah, di manapun kamu berada saat ini, aku minta maaf ya.
(Bu moderator, tolong kisah ini dimuat di Angera ya. Siapa tahu bisa melacak keberadaan Siti Sa'diyah. Tq-Diah)
Beli “KULO KETHEK (Boso Jowone Monyet)”
Ketika di Pondok dulu, ada teman seangkatan yang namanya Siti Sa’diyah dari Jakarta . Sebetulnya sih tuh anak dia punya orang tua aslinya dari Alor NTT, makanya rambut diapun keriting kecil-kecil dengan kulit khas orang sana he….he…..
Sa’diyah ini orangnya kocak and lucunya minta ampun. Setiap berada di dekatnya yang terdengar pasti gelak tawa yang ramai, cekikikan bahkan terkadang sampai terkecing-kencing. Itu semua disebabkan karena kami tak tahan mendengar banyolan-banyolannya yang lucu dan konyol. Benar-benar menjadi hiburan bagi kami yang merasa sedih karena jauh dari orang tua. Sayangnya justru dia yang lebih dulu meninggalkan Pondok.
Nah suatu hari, kami duduk-duduk di bangku beton di depan kantin putri. Biasalah, ketika waktu istirahat sekolah salah satu tempat yang selalu kita tuju adalah deretan bangku beton yang berada di depan kantin di antara tower-tower air yang segede alaihim itu, untuk melahap klepon, kemplang, atau jajanan lain yang ada di kantin. Kebetulan hari itu aku dan rombonganku beli manisan gula kelapa dengan warna pinknya yang menggoda. Ketika kami sedang bercanda ria sambil menikmati manisan gula kelapa, Sa’diyah nongol. Melihat kami makan gula kelapa dia pun menginginkannya. Akhirnya dia bertanya” makanan apa itu, kok warnanya pink?”
Spontan aku menjawab “ini namanya kulo kethek. Udah sana beli, bilang aja mbak Fat beli kulo kethek”
Dengan langkah pasti dan penuh keyakinan (maklum baru habis terima wesel ), dia melangkah menuju kantin dan disambut oleh tatapan mata dingin mbak Fat. Mungkin mbak Fat berfikir, anak ini pasti bakalan ngutang tampangnya aja kayak preman he….he…. Selanjutnya dengan suara yang mantap Sa’diyah berkata “mbak beli kulo kethek”. Tergelaklah semua santri yang berdiri di depan kantin (tentunya yang berasal dari Jawa ya) mendengar apa yang dikatakan oleh Sa’diyah, tak terkecuali mbak Fat. Kami yang berkerumun di bangku beton pun ikut tergelak sampai terbungkuk-bungkuk sambil memegangi perut bagian bawah. Sa’diyah yang lugu dan polos terbengong-bengok sambil memandangi kami yang sedang terpingkal-pingkal. Setelah agak reda, mbak Fat berkata “gak ada makanan itu di sini. Kamu tahu gak apa artinya itu” Dengan mantap Sa’diyah menjawab “itu makanan yang warnanya pink, kulo kethek” Kamu dibohongin teman-temanmu, ini namanya gula kelapa. Kulo kethek itu artinya saya monyet”, terang mbak Fat. Berlarilah Sa’diyah ke arah kami. “Hai kurang ajar kalian, udah ngerjain aku”, tinjunya mengarah ke aku. Langsung saja aku berlari menghindarinya dan kembali ke kelas, tentunya mampir dulu ke kamar mandi mentari.
Buat Siti Sa’diyah, di manapun kamu berada saat ini, aku minta maaf ya.
(Bu moderator, tolong kisah ini dimuat di Angera ya. Siapa tahu bisa melacak keberadaan Siti Sa'diyah. Tq-Diah)
14 Komentar:
He he he...KETHErlaluan.... (cecep)
Temenku juga pernah dikerjain sama kakak kelas, ketika itu temenku itu dimintai tolong untuk membelikan PERMEN SOFTEX di koperasi pelajar yg terletak disamping sumur besar, jelaskan apa yg terjadi.... ! teman2 yg ngerjain itu tertawa terbahak2 melihat ekspresi wajah mba2 yg bertugas koperasi karna memang bisa terlihat dari sumur besar, sedangkan teman yg dimintai tolong, sudah ngga' karuan rona wajahnya karna menahan malu setelah dijelaskan oleh mba2 itu... AR
Ceritanya asyik diah. Jadi ikutan ketawa. Maunya sih lari ke kamar mandi mentari, ternyata...ya, cukup di kamar mandi rumah aja. Pasti masih banyak cerita lainnya kan? key deh, ditunggu.nj
monyetnya manis juga yaaa????
giginya juga bersih....
pasti rajin gosok gigi...hik4567
bener kata Nj...top top markotop deh!!!di tunggu lanjutannya ya say????nuwuuunnn/ms
Milihin monyetnya juga aku pilihin yang wajahnya cantik ceria bersih, secantik seceria sebersih yang kirim artikel... lanjut lagi...lanjut lagi...cerpen indahmu wajib dikirim....lanjuttttt neng geulis../yc
kalo di lihat pake kaca mata pembesar...gigi monyet ini memang luar biasa putihnya...bersiiiiihhhhh buaannngggeeeettt....kalo di bandingin punya Yn...beda jauh deeehhh.....hik4567
(lv uuuuuu saaaayyyy....mmuuuaaahhhh)
eeemmmm....eeeeesssss
Si Momon ini juga sholehah banget..kalau dibandingin sama .... solehah si momon/ yc.
hik4567....
sama yang milihin si momon, sholekhah mana????Ms
tanya ajja sama solihin klo ngga mau pada ngaku....! AR
hik4567....
yang bener tuuuhhh....Ms yang sholekhah diantara yang sholekhah (Yn, Ftr, Nj,Ly@)hik4567/Ms
ya deh....yang jelas nggak mau ah dibandingin ama momonn.nj
ya itulah...si Yn...yang payah....masak sholekhah gini di bandingin sama si momon...padahal dy serumah lo sama si momon ini...hik4567/Ms
halo bude piye kabare?? wah ngerjain konsul ane ya??? loh buknnya bude juga orang NTT msih saudara ma siti sa'diyah kn??? [abu-solor]
ngomong-ngomong soal si momon, dia dulu kamarnya di mana ya? ayo ngaku aja deh yang pernah sekamar sama si momon hik....hik....
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda