Jumat, Mei 15, 2009

ikannya haram kuahnya halal?????


TUTUR TINULAR.......MEMORY ABU-SOLOR

Nurohman: "
Ikannya haram, kuahnya halal"
Adalah Nurohman (dimana dia sakarng ya??), adik klasku, dia seorang yang alim ahli tahajud, wirid & dzikir. Pernah tipe recorder qismu ta`lim hilang di samping masjid dan Nurohman diminta informasi gaibnya agar tipe recorder bisa ditemukan. Alhasil..menurut penerawang ghaibnya, ada seseorang yang mengambil tipe recorder itu. Entah sampai sekarang, tipe recorder itu diketemukan atawa tidak, wallahu a'lam bissowab.. hahaha.
Dia juga salah satu peserta lomba lawak, yg ketika itu tema lawaknya sangat mengidolakan mbak Syarifah yg cantik...
Alkisah :
Maaf klo salah... Pada liburan akhir tahun dibulan puasa, ane, Emil (plembang), Amat (lahat), Da'ali Thoa Thoi dan Nurohman bermukim (gak punya ongkos buat pulang kampung hehe) di asrama Panca Bakti belakang gedung Perpustakaan (mungkin sekarang sudah digusur)....
Critanya....pada suatu malam, kami mancing ikan di kolam barat dan Nurohman gak mau ikut mancing..
Cara mancingnya seperti biasa: pura-pura buang air besar (baul wa tabrroz) di WC gantung pinggir kolam. Duduk jongkok sambil lepaskan pancing kail... Alhamdulillah, malam itu, kami mendapatkan ikan cukup banyak, kemudian pulang dengan hati yang gembira dan ikannya langsung diolah dengan masakan berkuah ala Ambon. Kokinya Da'ali Thoa Thoi.
"Alhamdulillah....kami bisa makan sahur dengan menu ikan berkuah dengan harapan smoga puasa kami esok harinya bisa "imanan wahtisaban.." hahahaha.
Sahurr. sahurr... sahurr...
Ketika makan sahur, atas nama solidaritas kawan, kami tawarkan ikan berkuah itu kepada Nurohman walaupun dia tidak ikut andil dalam kegiatan memancing...
Berkatalah Emil & Thoa Thoi bergantian : " Hai Man (panggilan Nurohman), ada ikan enak nich, mau gak ente??
Nurohman menjawab: " Ana laa urid, li anna haram".. Kamipun terdiam dan meneruskan makan sahur,, tapi tiba-tiba Nurohman berkata lagi: "Oia ana minta kuahnya aja ya?".... Serentak kamipun terbahak terkekeh-kekeh....
"Ooo jadi... ikannya haram, kuahnya halal" hahaha hehehehe.....
Mungkin menurut Nurohman. Mancing ikan dikolam barat tanpa seizin pak Kyai hukumnya haram. Air untuk kuah yang diambil dari sumur bu Empang yang biasa digunakan santri untuk wudlu dan menyiram halaman hukumnya halal.....hehehehe

Permohonan Maaf ....

Kepada Yth,
Almaghfurlah Almarhum KH. HAMAM DJA'FAR
di- Surga.

Assalaamu'alaikum Wr.wb.
Dengan segala hormat dan kerinduan

Kami anak-anak santri, memohon keridhoan, agar bisa dimaafkan atas segala tingkah laku(suluk) dan tindakan kami yg kurang berkenan selama menjadi santri Pabelan. Keridhoan dan maaf dari Bapak semoga membawa keberkahan dalam menjalani hidup. Amiiin
Kami selalu mendoakan untuk kedamaian Bapak di Surga..
AnnALLAHA, yaghfirulahu (KH. HAMAM DJA'FAR), wa yarhamuhu, wa yuskinuhu fil-jannati, wa yu'liy darojatihi ma'alladziina an'ama 'alaihim minannabiyyiina, wasshiddiqiina, wassholihiiin, wa syuhadaa-il-maqbuuliin.
Wa annALLAHA yu-'iidu 'alainaa (santri, alumni dan Pondok Pabelan) min barokaatihi. wa min karomatihi wa min ma-`uunatihi. Wa yanfa`unaa bi-`uluumihi wa anwarihi wa asrorihi fiddun-ya wal akhiroh. bihaqqi wa bisyrril ummul Qur'an... Al-faaatihaah........Allhumma Amiiin Wal maqbuuliin

(Mohon bacakan al-fatihah untuk beliau, trimakasih)via MS

Label:

6 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

bandel juga kalian nich!!!!tapi asyik juga tuh pengalaman yang amat sangat berharga...di tunggu cerita yang laennya lagi yaaa???

Misbah????di tunggu ceritamu juga!!!!
cerita the gengstermu pasti lebih asyik lagi...Q menunggu sambil ndlongop...hik4567/MS

15 Mei 2009 pukul 16.51  
Anonymous Anonim mengatakan...

Mantap, man.... Lanjutkan! -mm-

15 Mei 2009 pukul 23.30  
Anonymous Anonim mengatakan...

Membaca teman-teman bertutur jujur di cerita ini, aku terbahak-bahak tertawa membacanya. Karena hal seperti itupun sejujurnya aku juga pernah melakukannya di kolam renang sebelah barat Pondok. Bedanya modus operandiku sangat primitif dan dilakukan sore hari setelah bubaran santri berenang. Peletnya cukup sederhana daun di sekitar kolam dipetik dan diremas, kemudian dilemparin ke kolam dan seketika seekor ikan gurame besar muncul melahap daun tsb. Tak ku sia-sikan kesempatan, segera kuarahkan lemparan batu segede kepalan tangan. Kena sasaran sekeras itu ikannya langsung menggelepar dan mengambang, kemudian kami ambil dan dibakar di belakang kamar Kuwait. Kalo tidak salah operasi menjelang petang tsb aku lakukan dengan MT Aruji yang sekarang lagi membangun pesantren megah di Tangrang. Maafkan Kyai....santrimu yang mursal ini !!! (ZMF)

16 Mei 2009 pukul 11.51  
Anonymous Anonim mengatakan...

Untuk Saudaraku Abu Solor..ada baik nya, bila ada waktu datnglah ke Pondok...temui pengasuh pondok sekarang, klo memang ada rizki yg lebih, bantulah entah untuk buat menambah fasilitas apa yg diperlukan pondok...Insya Allah sedekah yg diberikan serta diniatkan dapat mengubur apa2 yg telah kau makan tanpa hak, semoga Allah SWT meridhoi langkah Mu......amiiiin /AR

16 Mei 2009 pukul 13.43  
Anonymous Anonim mengatakan...

saya kira pendapat AR benar. jadi saran saya juga sama dengan apa yang disarankan oleh AR. bagaimana pun, sedikit atau banyak, pabelan pernah berjasa dalam sejarah kehidupan kita. Hidup Abu Solor. by gea

19 Mei 2009 pukul 16.50  
Blogger Unknown mengatakan...

hahaha ada-ada saja.
acara mancing gembiranya sukses dong

23 Juli 2009 pukul 14.54  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda