Senin, Mei 11, 2009

POSTER ARTIS LOKAL &TERIAKAN MISTERIUS DI TENGAH MALAM

OLEH: RAJASA M

Dulu di depan kamar al-Hamra, tepatnya bawah pohon mlinjo, ada kamar kayu, bekas kandang kambing di komplek asrama putri yang dipindah dan dijadikan tempat transit n bermalam para ustadz yang melaju, seperti saya. Kamar itu sehari-hari dihuni Ust. B dan N, dua orang santri potensial yang diberi kesempatan dan difasilitasi oleh Pondok untuk kuliah di IAIN Yogya. Tetapi, karena keduanya terus meninggalkan pondok stlh selesai kuliah, selanjutnya kamar itu ditempati oleh ust A dan W. Keduanya seperti kakak beradik, disamping wajah dan posturnya mirip, juga selalu kompak, berpenampilan necis dan berkumis klimis. Yang mengesankan banyak orang adalah, keduanya mudah bergaul, dekat dg siapa saja, tak terkecuali dg generasi Angera. Pasti semua anak angera masih ingat beliau berdua, bukan krn kumisnya yang mirip Cak Nun itu, tapi krn keramahanya ...ya, kan?
Ustd W punya hobi fotographi, bak paparazzi profesional, setiap hari mengejar selebriti yang jadi sasaran tembak. Rupanya generasi angeralah yang banyak menjadi sasarannya, sehingga koleksi fotonya lengkap, siapa saja anak Angera81 pasti ada, tapi generasi Sahara atau sebelumnya juga ada. Bahkan, dokumentasi kegiatan Pondok lengkap di albumnya. Yang menarik, ada beberapa foto pilihan, yang oleh Ust A dirangkai secara artistik; digunting, dijejer-jejer di atas kertas manila, dibingkai, lalu dipajang di dinding kamar. Pak A membuat dua atau tiga bingkai ukuran kertas manila foto hasil jepretan paparazzi Pabelan tsb. Jadilah rangkaian foto itu poster ‘artis-artis lokal’ favorit para penghuni kamar.
Saya dan beberapa kawan yang melaju dari Yogya setiap masuk kamar tersebut selalu ikut menikmati poster itu. Macam-macam gambarnya. Ada yang lagi main drama, drumband, baca puisi, olahraga juga pramuka. Ada pula foto santri2 yang sedang bernyanyi bak Vina Panduwinata, juga santri yang lagi duduk-duduk santai (yang ini pasti diambil dengan lensa tele)….. Bahkan dengan isengnya, Pak A melengketkan dua foto si X santri pa dan Y santri pi, seperti rekayasa wartawan infotainment yang mempublikasikan gossip para politisi dan selebriti.
Maka, obrolan ringan sehari-hari di kamar itu biasanya, setelah ngalor ngidul, ya, akhirnya menyangkut artis-artis yang terpampang di poster itu. Kalau poster itu masih ada, pasti seru kalau diupload di Angera.
Suatu malam, ketika saya dan beberapa kawan baru saja pulang makan bakmi, langganan kami di Muntilan, dan para santri sudah terlelap tidur, sambil leyeh-leyeh, kita ngobrolin artis-artis tsb. Oh, ya…Kalo generasi angera punya langganan restoran paling elit di Muntilan waktu itu ‘Mekar Sari’, kami ‘generasi tua’ punya langganan bakmi tenda ‘Yu Jum’ di pinggiran terminal, yang buka hanya malam hari saja. Nah, lagi asik-asiknya ngobrol…., tiba-tiba, terdengar teriakan-teriakan ‘misterius’ beberapa santri putra sambil seperti berlari kejar kejaran, mereka berteriak….oooooeeeee, …..ooooeeeeee, …. Kita semua terperanjat, ……. ’Ada maliiiing!!!’ kata seorang ustadz. ‘Ayo cepaaaat, kita ikut kejar!!!’ teriak saya. Kontan saja, kita cepat keluar kamar dan berlari menyebar. Saya sendiri lari ke timur, ke arah asrama presiden. Aneh….suasana sepi, seperti tidak ada kejadian apa2. Semua santri masih juga tertidur lelap. Suara apa itu tadi? Saya terus ke depan masjid, berputar ke arah kuburan, suasana lebih sepi, sambil merinding, bulu kuduk berdiri, saya terus melangkah. Tidak ada apa-apa, aman-aman saja…………….kemana bulis malam itu?
Saya kembali ke kamar. ‘Gak ada apa-apa ?!’ kata ustad M. ‘Jadi, apa itu tadi?’ kata yang lain. Kitapun berdiskusi mencoba menebak-nebak…… Tiba-tiba suara gaduh itu muncul lagi. Sepertinya…. berasal dari arah kuburan. Masak sih, anak-anak berlari-lari di kuburan ?....’Yuk kita lihat’ ajak saya. Pada ragu-ragu, dan yang mau mengikuti saya hanya ustad M. Saya berdua langsung ke arah suara tadi, yaitu kuburan……..
Sesampai di kuburan, suasana masih seperti tadi, tidak ada apa-apa, kecuali gundukan-gundukan tanah dan batu nisan yang terlihat semakin angker. Saya dan ustad M coba menunggu,…….. Benar saja, muncul suara anak-anak aaaaauuuuuu, aaaaauuuuuu………. Ternyata dari arah selatan jalan, komplek asrama putri. Kita kejar suara itu, semakin jelas, berasal dari belakang gedung bupati…… tepatnya di bawah pohon manggis yang biasa untuk main badminton. Saya terus mendekat pelan-pelan,……. astaghfirullah………, ternyata anak-anak sedang berlatih main teater. Kenapa tengah malam begini?
Maka saya dekati mereka, akan saya ‘nasehati’ agar mereka segera tidur, dan besuk lagi kalau latihan jangan malam-malam begini. Mengganggu. Tetapi niat itu saya urungkan…..khawatir terjadi salah paham. Saya kembali ke kamar dengan hati yang geli dan penasaran……. Ini sesuatu yang tidak biasa terjadi. Ketika hal itu saya sampaikan kpd teman-teman, merekapun tertawa…. tapi menyimpan keheranan yang mendalam.……………
Peristiwa itu sangat mengesankan sampai sekarang; siapa anak-anak itu, ya ?. Apakah mereka dari kelompok teater ‘Kereta’(?) atau apa ? Apakah Cecep yang menjadi biangnya?. Cep, Kamu terlibat ‘demonstrasi’ itu apa tidak,sih? Sampai sekarang saya masih penasaran. Kenapa latihan teater mesti malam-malam dan mesti betiriak-teriak dan berlari-lari, …..lalu berhenti di belakang G. Bupati, wilayah terlarang bagi santri putra? Apakah dengan begitu, sebenarnya memang ada maksud mengusir ‘pencuri’ seperti yang kedengaran di telinga kita? Lalu, Siapa yang menjadi pencurinya?........
Memang, saya sudah dengar waktu itu, ada gosip-gosip aneh, juga ada perkembangan baru di kalangan santri, yaitu semakin berani mereka ‘mencuri’. Maksudnya ‘mencuri kesempatan’ untuk kabur atau mengadakan ‘pertemuan’ malam-malam. Beberapa cerita ‘pengakuan dosa’ yang diupload di Angera nyambung banget dg tulisan ini. Mengapa?
Jangan-jangan latihan teater itu adalah ekspresi kekecewaan, kegelisahan, atau kecemburuan atas situasi yang sedang berkembang dalam kehidupan sosial santri. Lalu mereka melakukan ‘demonstrasi’ dengan media berlatih teater… Ah, saya terlalu mengada ada…. Tapi, kata orang, kegiatan seni itu memang ekspresi dari kondisi sosial tertentu, yang disampaikan kpd halayak secara simbolik oleh para seniman…...
Saya tidak punya informasi yang cukup untuk bisa menjelaskan fenomena ini. Generasi Angera-lah yang bisa secara autentik menjelaskannya, karena mereka yang langsung mengalaminya……
Saya sekedar bercerita unt meramaikan blog angera, mudah2an bisa jadi pelajran buat kita. Jadi Cecep, ente jangan serius menanggapi tulisan ini…..sudah gak ada ‘iqob lagi, kok. Teman-teman Angera yang pernah jadi artis lokal, berbahagialah,… krn kita dulu, para penghuni kamar bawah pohon mlinjo itu, juga menjadi bagian dari para pengagummu……Untung!!! dulu gak ketahuan.
Khusus untuk Ust A & W jangan marah, ya, saya telah membuka rahasia kita, 20-25an tahun yll….he, he….
Salam untuk semua sobat Angera & sukses selalu.
Sumberadi Asri, 10 Mei 2009 .

Cat:
Tulisan ini adalah edisi revisi, karena baru beberapa saat ditayangkan, ternyata pak Rajasa meminta tulisannya untuk ditarik dan akan direvisi kembali. Dan tulisan di atas adalah hasl revisi.

Sekali lagi terima kasih pak, kami tetap menunggu tulisan-tulisan yang akan meramaikan blog kami ini. Tenang pak....nanti saya komentarin, hehe.... Siang ini untuk upload ceritanya dulu ya... (Lily)

21 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

wah ustadz`makin asyik aja nich... tulisan & paparannya nggak kalah sama crew Angera, kita2 jadi pada tau, sebenarnya apa yg ada difikiran ustadz ketika kita sedang latihan yg diadakan setiap malam Jum'at, dan untuk mengekpresikan peran yg kita dapat, latihan memang seperti itu, disamping untuk intonasi yg jelas suarapun harus keras....hingga bisa terdengar oleh audience, tentu penghayatan peran juga tidak terlepas....ok ! ditunggu lagi pengalamannya yg lebih....? AR

11 Mei 2009 pukul 20.22  
Anonymous Anonim mengatakan...

Pak Rajasa nih diam-diam punya bakat jadi cerpenis, novelis..tulisannya renyah dan asik dibaca. Yang seru lagi, pengalaman masa lalu ditulis oleh seorang guru yang kita pikir pada zamannya kekurangan vitamin Senyum tapi ternyata menyimpan cerita-cerita-cerita usil dan human banget(karena kita pikir ustaz pada saat itu half human..he..he..). Btw, siapa "Y" dan "X" itu ya... moga-moga bukan "Y" yang lagi nulis komen ini. Lanjut lagi pak Rajasa...mari kita remajakan memori-memori seru itu..../yc

11 Mei 2009 pukul 22.22  
Anonymous Anonim mengatakan...

Seru deh Pak...lagi dunks!!!!hik4567
Wah Pak Raj WAJIB membeberkan foto2 yang di pajang pak AF n WD itu.....
aQ jadi penasaran nich!!!!
Paaakkk please deeeehhhh....angera menunggu!!!!ok????hik4567/MS

12 Mei 2009 pukul 06.40  
Anonymous Anonim mengatakan...

Feelingku yang minta cepet diupload fotonya...salah satunya udah tau kan siapa dy? monggo aja Ustadz...tuk mnghilangkan penasarannya...!HIK 3456 AR

12 Mei 2009 pukul 08.33  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ehem...begitu mebaca tulisan yang super ini (pinjam istilah Mario Teguh), kontan saya berencana untuk menanggapinya secara serius... tapi begitu baca akhir cerita....
he he he.....saya mau berpantun sajalah:
BIBIR DIKULUM DEKAT KEMBOJA
Assalamu’alaikum ustadz Rajasa...

PRIMAJASA MELAJU CEPAT
Ustadz Rajasa, aku hormat

Ada lagi nih...
KUBURAN TEMPATNYA TEDUH
Kaciaaannnnn de luh.....
Hahaha.....sy menikmati tulisan ustadz... ditunggu lanjutannya.
(CECEP)

12 Mei 2009 pukul 08.52  
Anonymous Anonim mengatakan...

Pak Raj, asyik banget ceritanya, bikin kita penasaran siapa artis angera yang selalu jadi sasaran. Bpk ke kamar itu lagi deh, masih ada nggak? Kalau nggak ada ke ustaz Af dan Wd aja, masih nyimpen nggak foto antiknya? Inilah saat yang tepat untuk menguploadnya, krn kita udah punya media dari kita untuk kita. Wah...nggak nyangka juga Pak Raj ikut menikmatinya. Btw, siapa yang Pak Raj nikmati (maksudnya yang paling lama diplototi????) Pokoke..harus senyum dengan pertanyaan ini.nj

12 Mei 2009 pukul 20.14  
Anonymous Anonim mengatakan...

NJ nih ngasih tugas berat banget sama pak Raj....masak tiba-tiba diminta jadi detektif...wong pasti pak Wid dan pak Aff diam-diam kok masangnya. Kenapa kamar itu berdua ya biar rahasia terjaga. Kalo toh pak raj bisa masuk,karena lobinya hebat...tapi bener NJ pak, berarti pak raj orang yang sangat dipercaya mereka...jadi ngrayu minta foto itu lagi pasti dapat, dan nanti kita traktir di yu Jum. btw, dimana itu ya?//yc

13 Mei 2009 pukul 06.41  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ampun Pak Raj, guruku bangeeet.. bangeeet. Ku angkat topi tinggiiii2. Mantap! Kalo foto2 siapa aja, aku udah bisa mengira2 sih. Pasti teman2ku yang super cuantik2 n maniz2 Maklum di angera gudangnya.. Kalo aku so pasti gak ada. hehe. Sekali lagi trims tuk Pak Raj. Kita selalu menunggu cerita berikutnya. Yun, mau ke Yu Jum? Ikut dong. ftr.

13 Mei 2009 pukul 14.49  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ya Allah....
Nj n Yn payah aaahhh...tega juga kalian sama pak RajasaQ yang baek hati n murah senyum ini....

cuekin ajjah deh pak...memang mereka tuh gak habis2nya buat batin bapak menderita,dari dulu sampe sekarang gak berubah, masih ajjah ngeganggu bapak...ya kan???beda dengan aQ kan pak???hik4567

(pak...sssssttttt...diem2 ajjah ya pak,jawabannya sms ajjah ke aQ...kita kan pren pak...ya toh????hik4567)MS

13 Mei 2009 pukul 17.07  
Anonymous Anonim mengatakan...

Sory ya,tulisan terpaksa sy edit, agar tdk serius,takut nanti jd pd tegang. Padahal maunya nostalgia, seneng2 gitu, ya kan?. Saya cuma berandai2,jngn disuruh nyari..,krn poster itu sy kira sdh raib, sdh 20th, lo!... tapi kalau nanti ketemu beliaunya bisa ditanyakan, atau diminta nulis sj di Angera. Ftr dan AR sdh bisa nebak. Yc, feelingnya biasanya bener. Ms tunggu sj SMS dr saya. Cep, trims, ya.

14 Mei 2009 pukul 12.41  
Anonymous Anonim mengatakan...

wah...forum ini bisa berkurang gregetnya...klo comment nya menggunakan sms, apa ini untuk memuluskan.....? antara MS & Ustadz RM ? klo iya....aku orang yg pertama yg memberikan "SELAMAT" HIK 5678 /AR

14 Mei 2009 pukul 13.56  
Anonymous Anonim mengatakan...

Pak Raj ini makanya awet muda, lha wong memang ceria, santai tapi tetap berkwalitas. Atau jangan-jangan sekarang jadi gaul banget karena menebus "dosa"masa lampau jarang senyum sama Angera... Btw, soal foto itu pasti bu kaji yang paling banyak....jangankan foto yang ditempel di dinding, lha wong namanya aja menghiasai sepatu, handuk santri-santri utara, bahkan ada yang lebih extreem lagi..nama bu kaji ditulis di... hayyyo...siapa mau ngaku? Padahal namanya kan gak keren toh? Namanya cocok jadi orang Godong, tapi orangnya gak kalah sama bintang hollymecca/yc

14 Mei 2009 pukul 20.04  
Anonymous Anonim mengatakan...

Tahu gak, knp saya dulu mhl senyum, yc? khawatir pd 'dlongop'... he, he..
Kultur kita dulu kan memang 'dibuat' ada jarak antr senior-yunior, aplg santri-ustadz. So, pasti dg sendirinya ada jarak diantr kita.Jadi, bener,ini 'nebus dosa'.Kalo ada kesempatn sy akan tulis dosa2 saya dulu, yg lebih mendasar.... Tapi secra personal sy memang inferior kali, senyum saja takut.AR, jangan hawatir...ya (RM)

15 Mei 2009 pukul 11.47  
Anonymous Anonim mengatakan...

Jarang senyuuuummmm????gak ah...
pak Raj termasuk murah senyum...kalo sama Yn ya iyalah...karna jengkel suka buat onar di kelas...jadi wajar kalo pak Raj sebel sama Yn...hik4567
buktinya kalo sama aQ gak tuh????
ya kan paaaakkkkk?????(jawab iya loh pak...kita kan preeennn)hik4567.
makanya bener kata pak raj...aQ termasuk yang suka ndlongop....hik4567
(karna gak faham pelajarannya ato karna terpesona?????)
damai paaaakkk...guyooonnnn....aQ takut mbak Mang memerah aaahhhh...
(mbak Mang....kita pren juga kaaannn????...lv u mbak...mmuuuaaahhh....hik4567)

khususon buat AR....
dirimyu cembekur ya pak Raj mau sms aQ?????makanya dirimyu smsan yok sama aQ....nanti tak kasih hadiah deh...hik4567

Yn iri sama aQ tuuuhhh....udah Q bilang namaQ itu membawa berkah bagi setiap orang...apa lagi fotoQ...hik4567
perlu bukti?????
(mmmUUUUUaaaaHHHHH)MS

15 Mei 2009 pukul 13.07  
Anonymous Anonim mengatakan...

ah...bu kaji untuk cembokur dah ngga'lah ! (malah aku dah ngucapin SELAMAT terlebih dahulu dari rekan2 yg lain, makanya aku layak dapat Miskasari aneka rasa HIK4567 karna berhasil menyatukan....?) masalah yg kemarin ajja belum dikasih jaminan hadiahnya, apalagi sekarang aku disuruh sms an, nanti aku ketahuan, dikasih DP dulu ajja gimana hadiahnya...nanti aku keluar dech..... ato untuk lebih pastinya bu kaji bisa menghubungi 0813-6064-5775 ditunggu lho....AR

15 Mei 2009 pukul 13.50  
Anonymous Anonim mengatakan...

itu nomernya sapa AR????
waaahhh mau ngerjain aQ yaaaa????paling2 itu nomernya pak polisi...hik4567/MS

15 Mei 2009 pukul 16.56  
Anonymous Anonim mengatakan...

ah...kura2 dalam perahu..... sms ajja pasti nyambung ko'! btw punya komplit dari email s/d no hp, ayo lacak dunk bu...ntar klo sdh info ke aku ya....ojo lali...tenenan iki ! AR

15 Mei 2009 pukul 19.41  
Anonymous Anonim mengatakan...

Memang Q sengaja pura2 gak tahu...

AR....da salam tuh buat dirimyu dari
Andy....kata dy kamyu sekarang tambah ehem ehem...hik4567
banyak loh yang nitip salam buat dirimyu....swer deh...g bohong deh...
kita kan bagai kepompong.../MS

16 Mei 2009 pukul 06.53  
Anonymous Anonim mengatakan...

bu kaji mancing aku agar keluar nich...? Insya Allah aku aman2 saja dipertapaanku..biasalah aku kan ingin juga spt yg lain....yg bisa mengepakkan sayapnya tuk memberikan kebaikan yg bermanfaat dan bisa dirasakan oleh lingkungan, sambil berbenah, menata hati & menyelami apa siech...yg pernah kulakukan untuk diri dan orang lain....dan ternyata hidup tidak semudah yg kupelajari, harus bisa mengerti & bersedia berbagi...sampai benar2 diri ini mempunyai arti, apakah untuk sesama maupun dalam pandangan Robbul Izati..... oh iya bu kaji, siapa ajja sich yg titip salam sampe segitunya...ditulis ajja bu....aku tidak keberatan, kan kita saudara....jadi ngga perlu disembunyikan....tulis ya..? mudah2an aku masih ingat, sebagaimana mereka ingat padaku /AR

16 Mei 2009 pukul 14.07  
Anonymous Anonim mengatakan...

Pak kyai AR yang baek hati....

salam-nya dariQ....dari-nya...dari mana2....banyak deh!!!!
nanti Q sms yaaaaa?????


eeeemmmmm....eeeesssss

19 Mei 2009 pukul 09.37  
Anonymous Anonim mengatakan...

kan sesuai kesepakatanku, yg sms itu bisa dilakukan bila ada kepentingan yg amat sangat RHS... tapi ini kan wadah silaturahim, ga apa2 kok ditulis disini, biar yg lain bisa ikut baca dan juga bukan satu rahasia klo hanya titip salam...! bukan begitu bu Nyai Miskasari.... jangan bilang kyai lah... nanti apa kata dunia & rekan2, aku hanya manusia yg benar2 ingin menjalani sebagai muslim secara kaffah... doakan ya....AR

20 Mei 2009 pukul 11.39  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda