'IMLEK' di Rumah Ilham
Minggu, 26 Januari '09, IKPP Yogya "Imlekan" di rumah Ilham, dengan mengambil
tema "multikulturalisme" sebagaimana pembahasan yang diangkat oleh nara sumber pertemuan (Dr.Syamsiatun). Nyonya Ilham (mbak Ita) pun menyiapkan aneka suguhan dengan tema tersebut (makanan inti, camilan dan minuman yang multi n variatif, beragam banget), tentu saja lezaaat semua. Aroma daging bakarnya aja sampe ke blog angera deh.
Nyonya Ilham (mbak Ita) yang cantik, selalu ramah ceria, menyambut para tamu,
siapkan makanan n persilahkan tamu tuk cicipi semua masakannya yang lezaaat.
Acara dipandu oleh eMCe yang tak asing lagi, "Arifin Ilyas".
Ia tampak mengambil gaya samping, dibidik oleh kamerawan handal teman angkatannya. Tuan Rumah, Ilham M. Nur (alumni angkatan tahun '80), anggota personil "Capelin Band".
Nama Capelin sangat legendaris, di-elu2kan fans fanatiknya (bisa dicek pada zaman kejayaannya). Ada fan's clubnya segala lho (mungkin aja masih sampe sekarang kale).
Ilham sukses berbisnis, oleh karena itu kalo ada keperluan dengannya mesti isi daftar tamu dulu via asistennya, maklum sibuk abis.. Mbak Atun (Dr. Syamsiatun) sebagai nara sumber, menjelaskan tentang pentingnya wacana multikulturalisme disosialisasikan di semua level masyarakat, namun dengan "bahasa" yang sesuai level mereka (mulai "akar rumput" yang sederhana, agamawan, sampai akademis yang teoritik). Menurut beliau "kebersamaan" dengan sesama, dengan multi label masyarakat, merupakan hal yang tak dapat ditawar lagi. Hanya saja dikatakannya, perlu sebuah pendekatan yang "arif" (kebetulan nama suami beliau) agar gagasan luhur itu dapat diterima masyarakat... Pokoknya kita semua setuju abis deh..
Mbak Istiatun sebagai aktifis kemanusiaan, menambahkan, memperkuat dan memberi komentar atas gagasan yang dikemukakan nara sumber. Maklum, beliau ini banyak "terjun" di lapangan, so pasti ide n pengalaman beliau sangat diperlukan tuk membuat dialog makin hangat.. (kebetulan saat itu cuaca rada dingin karena Yogya diguyur hujan deras).
Kakak kita, ketua IKPP Yk (Arif Prajoko) tak mau kehilangan moment kasih tanggapan tuk nara sumber, eh tuk sang isteri. Beliau mengajukan kekuatiran atas kemungkinan terjadinya pengikisan akidah, jika ide multikulturalisme yang masih "maya" ini buru2 digelontorkan di masyarakat. Sebagai guru agama/ akidah di SMA Muhammadiyah 3 Yogya, dan ustadz di berbagai pengajian (remaja, ibu2 n bapak2) di kampung, maka beliau faham betul
Kakak kita, ketua IKPP Yk (Arif Prajoko) tak mau kehilangan moment kasih tanggapan tuk nara sumber, eh tuk sang isteri. Beliau mengajukan kekuatiran atas kemungkinan terjadinya pengikisan akidah, jika ide multikulturalisme yang masih "maya" ini buru2 digelontorkan di masyarakat. Sebagai guru agama/ akidah di SMA Muhammadiyah 3 Yogya, dan ustadz di berbagai pengajian (remaja, ibu2 n bapak2) di kampung, maka beliau faham betul
persoalan masyarakat...
Dalam kesempatan ini, ketua juga ngucapin "special thanks" kepada tuan rumah (Ilham n isteri) yang telah bersedia jadi tuan rumah (karena nyaris aja bulan Januari ini kosong, maklum semua anggota full acara). Menurut ketua, ilham telah menjadi 'penyelamat' bagi Ikpp Yk. Jadinya, pahala bulan ini jatuh ke Ilham sekeluarga.
Sebagai artis pendatang baru, Mbak Anis n mbak Titu didaulat tuk memperkenalkan diri, tapi karena mbak Titu sedang gak enak badan (hujan2an melulu sih), maka mbak Anis deh yang tampil. Mbak Anis cerita tentang asal masal mengapa beliau 'terdampar' di Yk (sebagai mahasiswa S3 Fakultas Ilmu Budaya UGM). Beliau berdinas di kota Malang sebagai dosen UNM (Universitas Negeri Malang). Beliau juga menyinggung dikit tentang nostagia mbelan, gimana beliau pernah "disidang" mbak Mang (Maria Nurhayati) karena tertangkap basah jajan di luar (padahal beliau juga pernah nyidang kita waktu jadi pendamping generasi kita, ihik ihik..).
Mbak Anis masih seperti dulu, ramah, ceria n jago membuat kita tertawa terpingkal2. Kalo mbak Titu (sebagai guru di Bantul), tetap kalem, manis, tapi lucu juga.
Mbak Nunung (berbaju biru, kerudung krem), juga memperkenalkan diri.
Beliau yang berprofesi sebagai guru di Yk (seangkatan dengan mbak Anis n mbak Titu), masih seperti dulu, lembut n manis..
Vita n mbak Mang menikmati es puding sambil menikmati suasana segar di ruang santai keluarga yang berhadapan langsung dengan taman mungil yang terbuka.
Kika: Mbak Mang, Istri Tarwoco, Istri P. Fajar, mbak Atun (isteri Arif Prajoko)
n Isteri P.Harun Rasyid.
Dalam kesempatan ini, ketua juga ngucapin "special thanks" kepada tuan rumah (Ilham n isteri) yang telah bersedia jadi tuan rumah (karena nyaris aja bulan Januari ini kosong, maklum semua anggota full acara). Menurut ketua, ilham telah menjadi 'penyelamat' bagi Ikpp Yk. Jadinya, pahala bulan ini jatuh ke Ilham sekeluarga.
Sebagai artis pendatang baru, Mbak Anis n mbak Titu didaulat tuk memperkenalkan diri, tapi karena mbak Titu sedang gak enak badan (hujan2an melulu sih), maka mbak Anis deh yang tampil. Mbak Anis cerita tentang asal masal mengapa beliau 'terdampar' di Yk (sebagai mahasiswa S3 Fakultas Ilmu Budaya UGM). Beliau berdinas di kota Malang sebagai dosen UNM (Universitas Negeri Malang). Beliau juga menyinggung dikit tentang nostagia mbelan, gimana beliau pernah "disidang" mbak Mang (Maria Nurhayati) karena tertangkap basah jajan di luar (padahal beliau juga pernah nyidang kita waktu jadi pendamping generasi kita, ihik ihik..).
Mbak Anis masih seperti dulu, ramah, ceria n jago membuat kita tertawa terpingkal2. Kalo mbak Titu (sebagai guru di Bantul), tetap kalem, manis, tapi lucu juga.
Mbak Nunung (berbaju biru, kerudung krem), juga memperkenalkan diri.
Beliau yang berprofesi sebagai guru di Yk (seangkatan dengan mbak Anis n mbak Titu), masih seperti dulu, lembut n manis..
Vita n mbak Mang menikmati es puding sambil menikmati suasana segar di ruang santai keluarga yang berhadapan langsung dengan taman mungil yang terbuka.
Kika: Mbak Mang, Istri Tarwoco, Istri P. Fajar, mbak Atun (isteri Arif Prajoko)
n Isteri P.Harun Rasyid.
Kakak kita: Fajar, Basroni n Amin Munajad
Kika: Kyai Fauzan, Rosyid, Tarwoco n Nurkholis SH, serius dengarkan nara sumber.
Ketua bernego dengan mbak Anis n mbak Isti.
Kakak kita Fajar juga ikut kasak-kusuk mengenang masa bandel dulu waktu jadi santri,
tapi kayaknya beliau ini rada alim sih.
tapi kayaknya beliau ini rada alim sih.
Ini pasangan ideal kakak kita: Fajar n isteri
seolah2 di sekitarnya gak ada orang.. So sweet..
Mereka bertiga hadiri pertemuan IKPP, harmonis banget..
Sebelum pulang, Vita (bakal jadi tuan rumah) kasih ancer2 (peta) menuju rumahnya ke mbak Titu. Biar bulan depan mbak Titu gak kesasar.Beliau adalah guru kita (waktu di IPM saat kita jadi ustadzah) yang super sabar n lucuuu abis. Beliau awet muda n sekarang masih seperti dulu sebagai pegiat kemanusiaan
yang sabar n bersahaja.
yang sabar n bersahaja.
Label: IKPP se Nusantara
6 Komentar:
Mantavvv!! selamat ya kakak iLL-HAM. Tamunya keren-keren, tuan dan nyonya rumahnya gupuh saguh suguh, diskusinya sedap..organiser-nya te o pe, wartawatinya juga canggih..2 kali ganti warnet boo!! yc
2 kali ganti warnet (hampir aja 3 kali). Untung di Yk warnetnya nggak terlalu jauh, cuma jarak 200 meter (tambah 300 meter). Memilukan..ihik ihik.. ftr
Ini kok wartawati minta kita ngitung jarak antara rumah ke warnet? apa pake argo ya? hehe...
thanks, yun. ham
Keikhlasan mbak Fatra yang harus kita perhitungkan....tiap langkah kakinya bagian dari amal ibadah dy....semoga nantinya surga akan mbak Fatra dapatkan....amin
[mp]
Senyummu Fat...buat jantungQ mau copot....ehem...
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda