Mingguan di Pleret Bantul
Bulan demi bulan berlalu
Alumni Pabelan (IKPP Yk) pun bertemu
19 Juli '09 tepat di hari Minggu
Banyak ceria tertumpah di situ
Ada silaturrahmi dan tawa berseri
Ada pula obrolan santai mirip diskusi
Azet (Zaenal Arifin) bercerita tentang "agama yang membumi"
dengan pesan moral luhur suci
terejawantah dalam sikap nyata n hakiki
dalam laku dan budi yang tinggi
Islam bukan sesuatu yang abstrak tak terfahami
bukan pula sesuatu yang jauh di menara tinggi
tapi agama sederhana dan manusiawi
yang hanya menuntut bukti
dalam nafas manusia sehari-hari
Trims tuk kak Azet atas share ruhani
Trims tuk mbak Titu (tuan rumah) baik hati
telah suguhkan semua tuk kami (fatra)
Label: IKPP se Nusantara
14 Komentar:
mancing ikan ditepi telaga
dimasak & dimakan selagi hangat
ueeenaknya jadi orang Jogja
tiap bulan bertemu saling mempererat
air kelapa itu air murni
diminum akan terasa enak
indahnya islam dengan silaturahmi
niscaya hidup akan terasa ni'mat
oo00 AbiRizky 00oo
pertemuan yg mungkin sederhana
oleh kak fatra yg berjiwa sarjana
dibuat jadi berita mengejutkan buana
sayang acaranya tak dihadiri kak nana
kak nana suryana seniornya rina
rina cantik pujaan semua pengelana
ayo terus lanjutkan bersilaturrahmi
silaturrahmi semua alumi di bumi pertiwi
agar wajah pabelan terus berseri-seri
he he he.... 4567x
from nyong, aripin, yg baik budi
Wah wah wah, bikin iri neh. Silaturahim yang terus terselenggara secara rutin di Jogjakarta, kok sulit dilakukan di Jakarta. enz
mba Tituk kangen.....maaf ya kemarin nggak bisa ikutan ke rumah m Tituk, acara di ushuluddin sampai sore....besoknya anak-anak nagih jalan-jalan. sempat melepas rindu dengan mba safa yang ikut serta ke taman pintar....trimakasih ya mba Tituk, Vita cantik, Fatra Ayu, Lilik Hebat, kang Dadin....atas undangannya makasih banyak. Ida Muna
Pak rajasa dan mbak maria
bulan madu naik perahu
kota jogja dan teman jogja
akan selalu bikin rindu
Daftar santri bandel pak Rajasa
Bukan Nuri tapi lily Ida Fatra
Rajin-rajin silaturahmi dimanapun berada
Karena akan bikin ceria awet muda
Contohnya pak Rajasa.
Salam damai Yun
special respond to enz:
menurut saya ada banyak faktor mengapa sillaturrahmi alumni pabelan di jakarta dan sekitarnya sulit dilakukan. pertama, jakarta sering macet. hal ini mungkin jadi pertimbangan utama untuk membuat acara. kedua, kalau cukup dengan telpon dan sms, dan dengan cara tsb bisa saling sillaturrahmi, mengapa harus bertemua secara fisik. ketiga, mungkin saja di kalangan alumni pabelan di jakarta dan sekitarnya ada perbedaan antara sillaturrahmi profesional dan sillaturrahmi emosional. sillaturrahmi profesional terjadi di kalangan alumni yang memiliki kesamaan profesinya sekarang, dan ada alasan-alasan rasional di dalamnya. adapun sillaturrahmi emosional banyak dilatarbelakangi oleh alasan-alasan nostalgia saat nyantri di mbelan dulu. keempat, mungkin koordinator angera di jakarta dan sekitarnya perlu diganti, karena ia tidak bisa menyelenggarakan pertemuan antar alumni pablan di jakarta dan sekitarnya. semacam perlunya dilakukan munas yang dipercepat (meminjam istilah partai golkar). di antara beberapa kemungkinan tersebut, menurut saya, kemungkinan terakhir merupakan faktor independen yang mempengaruhi kemungkinan-kemungkinan lainnya sebagai faktor dependen. siapa ya koordinator angera di jakarta dan sekitarnya?
warm regards,
masdar wong wonosobo.
maaf mas Masdar, kami dari angera mau sedikit klarifikasi, anda memaksdukan angera atau IKPP. Ini kalimat anda: " mungkin koordinator angera di jakarta dan sekitarnya perlu diganti, karena ia tidak bisa menyelenggarakan pertemuan antar alumni pablan di jakarta dan sekitarnya. semacam perlunya dilakukan munas yang dipercepat (meminjam istilah partai golkar). di antara beberapa kemungkinan tersebut, menurut saya, kemungkinan terakhir merupakan faktor independen yang mempengaruhi kemungkinan-kemungkinan lainnya sebagai faktor dependen. siapa ya koordinator angera di jakarta dan sekitarnya?".
Sedikit klarifikasi dari Angera, bahwa kami alumni angkatan 81 dan karena kami cinta kakak2 dan adik2 yang menjadi bagian penting kesejarahan kami, maka kami dengan suka cita membentang siapapun bergabung di Angera (angkasa Era, nama majalah dinding pada saat kami krucil-krucil di Pabelan). Mungkin anda maksudkan IKPP Jakarta atau memang Angera. Kalau Angera tidak punya otoritas itu menjadi mesin penggerak alumni secara stuktural dan regional. Ini lebih menjadi wadah silaturahmi siapa saja yang bersuka menjadi bagian didalamnya, termasuk mas Masdar gabung kami buka dan kami suka. We love you all. Salam: angera.
Kalau Angera di Wonosobo gimana mas Masdar. Kan banyak tuh alumni yang tergabung dalam konsulat Kedu, mulai dari Wonosobo, Parakan dan Temanggung, apa ya sudah cukup dengan sms-an saja.
Angera di Jakarta jangan marah terhadap pernyataan mas Masdar. Tidak perlu diklarifikasi juga para alumni tahu. Tetapi aku sangat salut dengan mas Masdar, yang berhasil membuat suasana diskusi menarik. Ini bagian dari silaturahim, biar awet muda seperti pak Rajasa. Piiiiiiiis. enz
ENS, i really know nothing who are you and where do you live? sejauh saya baca-baca komentar di angera, saya belum tahu sampeyan sesungguhnya? apakah sampeyan termasuk salah seorang alumni pabelan yg sering gonta-ganti nama di angera, seperti Abirizky?
from wonosobo with love,
masdar (pernah tinggal sekamar dgn kak ilyas)
Berkunjung ke blog " ngumpul yuk ". adalah juga bagian dari silaturrahmi, silahkan rileks.. sambil menikmati lagu lagu kenangan waktu kita di Pabelan, biar tetep awet muda seperti Bapak Rajasa... betul kan pak....?
Masdar Wong itu mirip dengan Baim Wong ngga' sieh....? sekali-kali dunk tampil dimonitor angera, maklum banyak rekan2 yg menanyakan, wajah Antum seperti siapa, angkatan tahun berapa di Mbelan ? sepertinya Antum hampir semua orang Angera kenal, bolehkan tampilkan wajah Antum, biar kita orang ngga' penasaran, ok ! Warm Regard for You All.
silahkan berkunjung ke :
ngumpul2yuk.blogspot.com
begitu hebatkah kak ilyas di mata mas masdar? he he
(ilyas)
Kang Ilyas jelas hebaaaat, lha wong kang Masdar begitu amat sangat memuji peranan kang Ilyas, apalagi ketika menjadi pendampingnya, hal ini dibuktikan dalam beberapa tulisannya di kolom comment ini, poko'nya tanpa kang Ilyas, kang Masdar tidak akan seperti sekarang ini, betul engga kang Masdar......? AbiRizky
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda