Tugu monas mengalir dari atas pohon sawo putih
Judul di atas di ketik untuk memikat para blogger yang mencintai sharing story mbelan khususnya dan bagi IKKP umumnya atau empati dg kisah kasur yg tak bertuan Dengan isi cerita yang cukup menegangkan hingga membuahkan judul di atas. Bagi kami yang ikut dalam sejarah story ini masih terngiang-ngiang dalam ingatan seandainya sobat yang di atas pohon itu ketangkap tangan.., namun yang terjadi sebaliknya. Selamat membaca.
Buah sawo putih yang belum di kenal khususnya oleh kami lebih-lebih saya.., rasanya, bentuknya maupun warnanya hinggga sekarang masih gelap. Reuni nanti mau coba dan permisi sama tuan rumahnya (bila ada lampu hijau?). Kalo sawo coklat jelas dikenal.
Kisah ini terjadi antara kelas 5 akhir atau 6 lupa, yang jelas dg beranggota 4 orang.., penulis sendiri, Gh Alor, Mtb Wnb dan satu lagi antara S Pml atau Kh Pkl lupa, yang pasti ber4. Malam itu kami ber4 bertugas bulis plus (bulis dg maksud tertentu). Jam 10an malam perlengkapan tugas bulis sudah pada siap di masing2 anggota, lalu thawaf ma'had (kewajiban tugas bulis) sambil ngobrol ngalar-ngidul antara yg ilmiah dan non ilmiah plus, terus menuju kamar mandi kaum hawa yg atapnya di beton, du2k sambil ngelihat sekitar dg menyorotkan baterai senter.., ada yg meeting nggak malam ini. A..h kosong tahu-tahunya.
Jam 11an turun lalu menuju ke kantin, yg sebelumnya kami tengok dulu keberadaan bakem tunggal e..h tahu2nya sepi-sepi aja keberadaan beliau. Rapat konsilidasi (kaya partai politik aja) ntuk mematangkan rencana yg memang sudah kami rencanakan pun udah matang + mantap. Dan sasarannya adalah ingin mencicipi buah sawo matang yg keberadan pohonnya di depan kantin bagian putri atau percis di depan pintu masuk dapur putri. Setelah cek-ricek sekali lagi keberadaan bakem tunggal hasilnya nil alias zero. Kami berembuk ntuk menentukan eksekutor panjat pohon sawo, yg terpilih sobat Mtb Wnb. Yang lainnya berjaga2 sekitar area tentu dg waspada penuh . Eksekusi panjat pun di mulai oleh Mtb dan yg di bawah berpencar dg awas lingkungan.
Pas sedang puncak-puncaknya o..h ( doi udah dipuncak pohon maksudnya) kami dg sadar melihat cahaya baterai senter yg terarah ke kolam tengah putri dan dg kesadaran yg penuh pula salah satu dr kami memberi syarat kepada doi di atas pohon dg sinar baterai juga (yg sebelumnya memang udah diatur demikian yaitu bila ada keadaan emergency) memberi sinyal dg cahaya baterai.
Sedangkan anggota yg di bawah pada graba..k - grub...uk cari persembunyian, ada yg di bawah meja makan beton dan saya sendiri di bawah meja pingpong beton samping kamar ustazdah sambil tetap waspada. Da...n dg tiba2 almukarram kyai nongol di depan pintu dapur putri ini da..n sambil berdiri percis di bawah pohon sawo yg di atasnya ada mahluk besar sedang memeluk batang pohonnya, beliau menerangi sekitarnya dg baterai senternya. Beliau diam dan dg sadar menepuk pundaknya sebelah kanan beberapa kali. Apakah di pundak kanan almukarram ada kotoran burung dari atas atau apa wallahu wa'alam. Yang jelas setelah beliau pergi dan keadaan terkendali (aman, sunyi, sepi yg terdengar hanya bunyi grubukan ikan di kolam) sobat yg di atas turun dari tahtanya dg segera disertai wajah muka agak gelap DA....N DG CELANA BASAH...!
Thans selanjut kisah nya... adalahCC
6 Komentar:
Ha...he....berarti Pak kIyai nepuk pundaknya itu mungkin kesiram si pesing. Waduh..terlalu. Tapi kok Bapak nggak curiga ya ada apa di atas. Trus Cc, makan buahnya jadi nggak????nj
menurut pengalaman2 yg sudah kudapat, sebetulnya dalam beberapa hal, seperti tulisan Cc ini, aku yakin Almukarom sudah tau...hanya Beliau tidak ingin santrinya menjadi DOWN MENTALnya karena kesalahan yg dibuat dan tertangkap basah, tapi kalau santri ada yg meeting dan ketauan dipondok, tidak segan2 Beliau memerintahkan kepada Ustadz / Ustadzah untuk memanggil pelakunya.... untuk Cc, Almukarom sudah Almarhum, tuk menebus kesalahan...banyak2 berdoa khususkan untuk Alm KH Hamam Dja'far Allah Yarham............ for mba Nuri, siapa dunk petugas bulisnya? AR
Aku mau nebak AR deh. Apakah dari jkt? Apakah panggilan akrabnya di mebelan berawal O? Apakh pernah jadi bapenta? Lalu....kenapa penasaran dengan bulis si pemberi bunga mawar????Biarlah yang merasa bahagia sekarang ini, karena pemberiannya itu sangat berkesan. Untuk AR, sepertinya tebakanmu bener deh.nj
Olala....kan kutunjukkan comment ini padanya mba....rasanya makan enak sudah menantiku...thanks for mba Nuri, jangan lupa mba dy ya mba.... walaupun sekarang ada daddy nya Mamnnor....oh iya mba' susah sekali mau kasih comment diblog mba, aku punya feeling...kaya,nya Mamnoor minta adik tuch...abis bilangnya mau ikut kerja papa/mamanya, tapi jadinya minta jajan, barangkali kalo dikasih adik Nu ngga' minta ikut lagi.....HIK567 AR
Selamat makan enak ya...kalau gratis tuh emang enak banget kok. Apapun jenisnya. Bener nggak AR?
Oya soal blogku udah bisa komen tuh, langsung aku perbaiki biar bisa dikomen siapa saja.
Soal Nu minta adek? Udah ah, cape.....Makanya Mamnoor kayak gitu, merasa dirinya bungsu.nj
lho sekarang kan putranya baru 3 jadi masih ada peluang 8 lagi biar bisa buat kesebelasan sepak bola, kan enak tuch...klo terkenal sampai ke mancanegara n bisa ngalahin MU alias manchaster united ato kesebelasan mana gitcuu... jangan lupa mba ada nama pabelannya dibelakang, disamping membawa harum nama Riau, Pabelan egga' ketinggalan, giama usulku...diterima ya.... boleh ko' rembukan dulu dengan Daddy nya Mamnoor (AR)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda