Kamis, April 30, 2009

MOBIL SEBAGAI PERTANDA KEBERADAAN KYAI.


Semasa Era mulai mondok di Pabelan (tahun 1981) pak Kyai, memiliki 2 mobil, yaitu VW Combi dan Citroen. VW Combi ini biasanya dipergunakan untuk mobilitas santri, membawa santri kegiatan pramuka, membawa santri ke rumah sakit dan berbagai kegiatan lain. Boleh dikata mobil VW Combi ini adalah mobil umum "plat kuning" untuk kita semua.Padahal dasarnya mobil VW Combi ini sebagai bantuan pemerintah sehingga plat nomor polisinya merah.

Rasanya, dengan tulisan "PONDOK PESANTREB PABELAN MUNTILAN-MAGELANG JAWA TENGAH", Kita cukup bangga ketika menaiki mobil ini. Mungkin inilah yang disebut narsisnya kita zaman itu. Enak betul naik mobil Combi itu, walau bunyinya agak keras, tapi tetap nyaman, apalagi saat itu mobil masih mulus dengan cat biru (kalau gak salah). Pokoknya ada gengsinya deh naik mobil itu.
Tapi karena mobil ini mobil bersama, maka ada tidak ada mobil ini tidak bisa menjadikan pertanda Kyai berada di lingkungan pesantren.

Mobil Citroen lah yang saat itu bisa menjadi pertanda Kyai ada atau tidak ada. Jika kita mempunyai kepentingan dengan Kyai, pasti salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengintip mobil Citroen. Jika mobil ada, maka kemungkinan pak Kyai Hammam ada di tempat. Tapi jika tidak ada mobil Citroen, maka pak Kyai sedang keluar, sehingga urusan kita dengan Kyai harus tertunda.
Ini yang paling repot, apalagi jika kepentingan kita dengan Kyai adalah :izin keluar. Waaah....bisa-bisa gak jadi keluar deh kalau mobil Citroen tak ada di tempat.

Ada lagi pertanda mobil Combi dan Citroen:Kita harus ekstra hati-hati jika berpapasan dengan kedua mobil itu jika keluar dari pondok tanpa pamit. Jika berpapasan di antara jalan Pondok-Batikan, maka satu-satunya jalan penyelamatan diri adalah "mlipir" di antara sawah-sawah, sambil sedikit memalingkan wajah. Jika itu saja belum cukup, maka harus masuk selokan di pinggir jalan untuk ngumpet. Repotnya kalau selokan itu ada airnya.... masuk, berarti basah, tidak masuk alamat terima dapat hukuman deh!!

Di akhir kita di Pabelan, pak Kyai nambah mobil lagi, yaitu mobil Volvo. Ini tak bedanya dengan mobil Citroen, semua jadi pertanda bagi kami. Sayangnya, kak Najib mulai bisa bawa mobil. Jadi kadang kita terbirit-birit "mlipir" dikirain pak Kyai yang di atas mobil, e......tahu-tahunya kak Najib!!! Waduh...mau ngumpat, masa kak Najibnya yang diumpat? Ya udah.......di dalam hati grundel aja: "ah...dikirain pak Kyai, e...tahunya "hanya" kak Najib!!"

Label:

8 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Generasi era paling beruntung kayaknya. Rasanya kita pernah menaiki semua mobil itu. Yang paling berkesan saat naik volvo yang masih baru ke rumah Pak Kiyai di Magelang. DI sana kita sempat pula nonton VCD kalau tak salah film Samson and Delaila. Ada yang masih ingat? Aku ingatnya Ida M, soalnya kami mencoba untuk mengoperasikan VCD-nya. Siapa lagi ya anak2 era yang ikut ke rumah Pak Kiyai di Magelang itu? Trus dalam rangka apa, ya? Jalan-jalan saja atau ada urusan lainnya?nj

30 April 2009 pukul 19.10  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ingat mobil VW Cream (putih) ma'had.., ingat Rojikan Smg jadinya. Kemana gerangan siDoi? Doi ini mungkin satu2 nya driver yg dipercaya kyai ntuk bawa santri emergency ke RS, juga dipercaya pak Mustahfa bila dapat tugas dr kantor yg cukup jauh. VW ini sejenis mobil yg acapkali suka ngambek bila dibutuhkan. Bila yg emergency santri putri sekali starter langsung tokceer hiduup, e..h gantiannya santri putra yg emergency minta tambahan deh tuh VW.., dorong2 dr samping kolam sampe G. ahmad baaru mengauum dg suara yg keras. Kalo dg Volvo ingat Rina deh tuh sipenulis puisi yg banyak nduk..,nduknya. CC

30 April 2009 pukul 20.39  
Anonymous Anonim mengatakan...

Rina di Thailand juga akif baca angera lho... btw, soal diajak ke Magelang nonton samson and delila itu aku juga ikut kayaknya. Pak kyai rebah di kursi panjang yang ada gulingnya. Trus kita dibeliin es kacang merah..tapi gak ingat pas hari yang sama atau lain waktu. Tapi sebelumnya beresin gudang dulu kayaknya. yang aku juga ingat,otw ke magelang, kita dengerin lagu ummi kulsum kesukaan pak kyai kayaknya/yc

1 Mei 2009 pukul 10.30  
Anonymous Anonim mengatakan...

Rina di Thailand juga akif baca angera lho... btw, soal diajak ke Magelang nonton samson and delila itu aku juga ikut kayaknya. Pak kyai rebah di kursi panjang yang ada gulingnya. Trus kita dibeliin es kacang merah..tapi gak ingat pas hari yang sama atau lain waktu. Tapi sebelumnya beresin gudang dulu kayaknya. yang aku juga ingat,otw ke magelang, kita dengerin lagu ummi kulsum kesukaan pak kyai kayaknya/yc

1 Mei 2009 pukul 10.32  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ketika masa itu ujian lisan tengah berlangsung, sudah selayaknya aturan & sunah pondok berlaku amat sangat ketat khususnya untuk para santri, saat itu aku memiliki masalah hingga menyebabkan harus pergi ke Jogja menemui kakak kelasku yg tengah kuliah di IAIN & tentunya kulakukan tanpa izin, 2 hari bermalam di Jogja rasanya sudah cukup untuk menghilangkan permasalahanku, sengaja berangkat pagi2 dari Jogja agar segera sampai dipondok, tiba di Bati'an dgn berjalan kaki, kususuri jalan menuju Pondok, persisnya didekat jembatan kecil, belakang SD Negeri Pabelan tempat Kyai Najib bersekolah dulu, seketika itu aku dipepet oleh VW Combi dari arah samping kananku, tak kuingat siapa lagi yg berada didalamnya, yg teringat hanyalah Almukarrom dibelakang stir beserta bu Nyai yg duduk disampingnya, dan salah seorang mba guru senior, sambil membukakan pintu mobil dan menyuruhku untuk masuk kedalam mobil....engga' kebayang rona wajahku saat itu, diantara pucat & khawatir takut ketahuan, kutolak tawaran itu dgn halus...setelah VW berlalu, aku ambil jalan menyusuri sawah kemudian masuk kedalam kamar, dikamar aku gelisah, akankah aku dipanggil oleh yg berwenang karna kesalahanku.... dalam ketidakpastian waktu kutunggu panggilan itu dan akhirnya, Alhamdulillah akupun selamat dari perbuatan salahku.....Jazakallah Ya Muroby, Semoga Allah melimpahkan Rahmat & AmpunanNYA untuk Mu....oh iya aku juga pernah kerumah AlMukarrom yg berada di Menowo, Magelang dan bertemu dgn Bu Nyai & mba Hid, justru ketika aku sudah menjadi alumni.... AR

1 Mei 2009 pukul 14.34  
Anonymous Anonim mengatakan...

Malam kira2 habis maghrib,aQ n Maimun mau pergi ke magelang, kita mau nyusul n nglihat kak khodijah Palembang n ftr lomba nyanyi.
waktu itu klo gak salah kita kls 4 at 5 deh.

Antara berangkat at gak, kita bingung karna udah malam juga habis hujan lagi,ahirnya kita sepakat berangkat dengan bekal nekat.

Dengan kebiasaanQ jalan dengan menutup mata karna gelap n takut.
hik4567...maemun Q ajak ngomong trus n Q gandeng biar dia gak
lihat aQ..

Sesampai di depan kantor kelurahan maemun bilang kalo ada bapak Kyai aQ langsung buka mata,memang kita ngliat ada sinar lampu mobil dari arah batikan, tanpa babibu kita langsung lari terbirit2 masuk di persawahan.
karna gelap kaki kita asal aja nginjak tanpa melihat apa yang kita injak, ternyata kaki masuk ke dalam lumpur, dalam lagi...hik4567

Setelah sinar lampu itu mendekat ternyata bukan mobil bapak Kyai tapi sepertinya mobil tamu...
hik4567....siaaalll deeehhh.

Waduuuuhhhh....dongkol juga kita...
dari asrama udah kita persiapkan baju n sandal yang mecing untuk menghadiri lomba kok di tengah
jalan semuanya gak karuan..
tapi bukan santri pabelan kalo gak punya banyak akal..kita tetep trus ke arah magelang tapi sebelum naek mikrolet kita bersih2 dulu di batikan. setelah kita lihat sip n keren kita lanjut n berangkat...

Ya begitulah...kalo kita gak salah n gak nglanggar pasti gak akan lari terbirit2 tanpa arah...hik4567/MS

1 Mei 2009 pukul 17.06  
Anonymous Anonim mengatakan...

supaya lebih otentik dalam penulisan sejarah warna vw kombi, mula pertama datang mobil itu aslinya warna crem, demikian jg mobil citroen, supaya tidak ada pemutar balikan warna. Adapun dalam perjalanan selanjutnya berubah menjadi biru, itu mimikri namanya.
di dalam memoriku tidak ada kesan apa apa dengan vw kombi BIRU. tapi jantungku deg degan bila ada vw kombi CREM lewat di depanku, lebih baik duduk daripada ketahuan gemeteran. Prajoko.

4 Mei 2009 pukul 14.42  
Anonymous Anonim mengatakan...

Alhamdulillah kita semua pernah merasakan naik mobil2 Pak Kyai n turut larut dalam apresiasi lagu n film yang oke banget.. Tak akan terlupakan... ftr

4 Mei 2009 pukul 14.46  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda