Minggu, Mei 03, 2009

MENONTON YANG PALING AMAN


Zaman kita nyantri dulu nih, semua tentunya masih pada remaja beranjak dewasa. Masanya pancaroba. Dulu kita masih di rumah, apa-apa disediakan orang tua, sejak di Pabelan semua kudu nyari dan nyiapin sendiri.Begitu juga perubahan selera musik dan filem atau lagu, daripecinta musik Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopya dan Cicha Koeswoyo sekarang berubah ke Chrisye. Dari nonton filem Cinderela, beralih ke Gita Cita dari SMA, atau film-film India.

Bicara tentang filem, tentu langganan santri adalah nonton film di Muntilan.Enggak perduli, itu filem masuk box office atau hanya filem ecer-ecer. Gak pusing, filem itu filem filem baru, atau filem sudah mulai burem karena stok lama. Pokoknya nonton dan nonton!!

Tapi coba deh ajukan izin ke pak Kyai: "izin dari jam 14.00-19.00 WIB ke Muntilan-Magelang untuk keperluan nonton", so pasti takkan diizinkan!! Akhirnya kegiatan nonton-menonton menjadi kegiatan "ilegal" yang dilakukan santri dengan sembunyi-sembunyi. Takut ketahuan Kyai, kuatir ketemu pengurus OPP.

Ketakutan dan kekhawatiran itu tak saya alami ketika suatu saat menonton di Muntilan. Kok bisa begitu??? Ya, karena saya pergi menonton dengan Kak SH, kak NA, mbak US dan Kak NF, yang notabenenya semua pengurus plus petinggi di Pabelan. Saya yang hitungannya "anak kecil", tentu merasa aman terlindungi pergi dengan mereka. Tak perlu takut ketahuan pengurus,karena perginya dengan pengurus.

Jadilah saat itu sebagai kegiatan menonton yang paling aman selama menjadi santri di Pabelan. Tak kuatir dipanggil di mesjid untukmendapt hukuman. Alhamdulillah........ Tapi peristiwa ini sejujurnya telah mengajarkan saya bahwa, betapa sulitnya kita bisa berbuat adil pada diri sendiri. Kita bisa melarang orang lain, kita bisa membuat aturan yang muluk, tapi betapa sulitnya kita menuntut diri kita untuk taat pada aturan yang kita buat sendiri.

Label:

4 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

ada lagi mungkin nonton yang lebih aman.....yaitu ketika li_@ jadi pengurus. kan bisa pura-pura kontrol... setelah nonton langsung ke Mekar sari atau makan di warung pojok bioskop Kartika. he he...btw. pasti sukanya film india ya...?
cecep

3 Mei 2009 pukul 07.33  
Anonymous Anonim mengatakan...

Soal nonton, saya juga banyak cerita, lho. Tapi ntar aja diceritain. Saya cuma mo nanya, siapa yang nulis artikel ini? Nggak ada kodenya sih.../nj

3 Mei 2009 pukul 17.14  
Anonymous Anonim mengatakan...

kalau aku pernah diajak nonton film the last emperor di Jogja sama kak najib ama bu nyai ulfah dan beberapa teman lain, karena emang film itu bagus masuk box office. Kalau gak salah dulu kyai juga mengizinkan seluruh santri nonton lion of the desert kan? Tokoh Oman Mochtar (anthony Quinn)dengan setting Libya berjuang melawan tentara Italy. Seruuu.../yc (buat bu Rt, yang posting lily, kan kelihatan dari google account Ly@..)

4 Mei 2009 pukul 14.17  
Anonymous Anonim mengatakan...

wah kalo nonton sama pembesar siech.. dah pasti aman, disamping aman juga bisa gletong....beli tiket alias gratis, ga perlu mikir transport, karna pulang pergi klo ngga' naik VW ato citroen bisa juga volvo....AR

4 Mei 2009 pukul 14.27  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda