Kamis, April 01, 2010

Tempat Bersejarah 2















Siapa yang tak mengenal gedung "Bupati"?
Gedung ini menjadi tempat belajar kita (terutama angkatan Angera).
Saat itu menginjak kelas 6

Kelas yang ditunggu-tunggu
Santri putra-putri menyatu
Merangkai mimpi hitam putih dan ungu
Berinteraksi bersama meraih ilmu
Dalam semangat keremajaan menggebu

Di dalam gedung itu
Di sekitar gedung itu
Di balik gedung Bupati itu
Biarkan seribu cerita membisu
Tumbuh menjadi prasasti beku
Mencari nadi di sela buku-bukuMu














Lain gedung Bupati
Lain pula tempat ini
Hari Jum'at hari yang dinanti
Orson, abon, roti sisir dan aneka camilan selalu dibeli
Boleh juga berfoto-ria bak selebriti
"Toko Pemuda" Muntilan yang dicari-cari
masih ada hingga kini
Mungkin masih memberi arti.. /f

Label:

9 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

lama menunggu....akhirnya ada juga berita baru. Fatra Huebat.....memecah kebekuan

CECEP

1 April 2010 pukul 11.08  
Anonymous Anonim mengatakan...

wuaduh...bagusnya rek narasinya!! Btw, kapan mbak Fatra pulang kampung nich...?

1 April 2010 pukul 14.23  
Anonymous Anonim mengatakan...

kapan mbak fatra sesesei berkutat dengan buku nich....
sibuk trus nich... jadi rindu padamu nieh...
oooohhhh.....mbak fatra.....

4 April 2010 pukul 07.50  
Anonymous Anonim mengatakan...

kok komentarku hilang???? perasaan dah komen deh kemaren.../n

4 April 2010 pukul 20.07  
Anonymous Anonim mengatakan...

Oh mbak fatra...andai suaramu yg merdu bak vina panduwinata dpt diabadikan dlm blog ini, pastilah akan senantiasa mengobati rinduku yg dalam sedalam kenanganku pada tempat2 bersejarah yg kau tulis di blog ini, oh mbak fatra...

6 April 2010 pukul 03.33  
Anonymous Anonim mengatakan...

Makasih banyak tuk kang Cecep, Nuri n sahabat tanpa nama (mohon nama jelas please) atas suport n kesetiaannya selalu tengokin angera. Trims. (fatra)

6 April 2010 pukul 12.18  
Anonymous Anonim mengatakan...

Alumni Pabelan adalah pribadi-pribadi bebas dan demokratis yang komit menjunjung tinggi kebersamaan, dengan mengedepankan sikap saling toleransi dan transparansi. Mari berkomentar dengan hangat dan kocak, dengan berterus terang jati diri secara santun dan bijak. Peace...peace...peace, bravo Pabelan Brotherhood. >ZMF

6 April 2010 pukul 14.04  
Anonymous Anonim mengatakan...

Gedung itu dibangun pada pertengahan th 70-an. Seingat saya,itu merupakan gedung permanen pertama yg dimiliki PP. Semula merupakan tanah 'kebonan', ada rumah kecil yg dijadikan dapur umum santri putra,dan ada blumbangnya (kolam). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Camat Mungkit mewakili bupati, disaksikan oleh smua santri dan masyarakat. Saya masih ingat stlh do'a bersama, pakai acara gunting pita segala. Senang sekali rasanya waktu itu. Para santri kelihatan sumringah mau punya gedung baru.Btp tdk, semua asrama dan kelas waktu itu masih berupa bilik dan banyak yg sdh reot /RM

18 April 2010 pukul 23.36  
Anonymous Anonim mengatakan...

Terima kasih banyaak Pak Raj, kita jadi tau sejarah/ cerita ttg gedung Bupati. Mudah2an bapak selalu sehat ceria, amin.. (fatra)

19 April 2010 pukul 09.52  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda