Rabu, Mei 06, 2009

Bincang Alumni (yayasan dan Pengurus)

HASIL PERTEMUAN (SEBAGIAN KECIL) PENGURUS PUSAT IKPP, YAYASAN PP PABELAN & ALUMNI SENIOR

By : Dewi Yamina (sekjend IKPP)

Pada 5 Mei 2009 Pengurus Yayasan, IKPP Pusat dan Alumni Senior makan siang bersama di RM Ny Filly di TIM, Cikini, Jakarta. Sejatinya yang konfirm hadir sekitar 15-an orang. Yang benar-benar datang 10 orang, lumayan. Di antaranya ada (dari kanan-kiri) Pak Farid, ketua Yayasan mas Bakhtiar, Kak Ana Suryana, Dewi Yamina, Nuruddin Abdullah, Pak Ketum tentu (Mas Agus Sholeh), Yuni (lg motret), Ikun, Aris Budiono, Maman Fauzi, Fauny Hidayat—Achonk! Payah lu gak jadi datang. Mbak Sadrah Prihatin, sayang ada pekerjaan mendadak, begitu juga Pak Qowaid dan Mas Munawir (yang terakhir ini kata Pak Ketum, tapi beliau kan biasa begitu, hehe...Sorry Mas Nawir).

Setelah makan siang ala Manado (maaf, tidak ada sayur gori), kami ngobrol santai minta masukan dari Pengurus Yayasan. Mas Bakhtiar mengatakan beberapa hal, yang bisa dilakukan kawan-kawan alumni terutama pengurus IKPP. Pertama, mulai mendata alumni (yang juga diamanatkan pimpinan Pondok ketika Reuni Akbar dan launching buku Pak Kyai Hamam—Saat itu juga terbentuknya Pengurus Pusat IKPP), kedua memperkuat jaringan alumni. Alhamdulillah pesan beliau seirama dengan semangat pengurus. Makanya di susunan pengurus ada bidang Jaringan Alumni.

Hal ketiga, perlunya ikut mencermati kualitas pendidikan pondok. Konkretnya bisa dimulai dengan training guru. Beberapa hal lain yang dikatakan Mas Bakhtiar dan beberapa kawan lainnya, mungkin lebih elok bila didiskusikan di luar dunia maya (no protest, please).

Bincang-bincang santai di warung makan itu maunya lama, berhubung pengurus yayasan ini orang sibuk (juga tak enak hati berlama-lama di warung), apa boleh buat harus diakhiri. Namun, mumpung sedang hangat-hangatnya kami semua sepakat melanjutkan diskusi dengan rapat kecil untuk menjabarkan konsep dan teknis tiga hal di atas. Tempatnya di kantor Mas Fauny Hidayat (Terimakasih Bang Ipung. Dirimu sedang ke Yogya, kami nebeng barang 2 jam-an ya).

(Bersambung dari masukan teman-teman dong—untuk Pengurus IKPP. Hasil rapat kecil di kantor nan nyaman itu, ntar aja ya)

Label:

9 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Semoga jd awal langkah yg baik untuk IKPP ke depan.

7 Mei 2009 pukul 07.40  
Anonymous Anonim mengatakan...

Amiiiiiinnnnnn.......gd luck!!!!

7 Mei 2009 pukul 07.44  
Anonymous Anonim mengatakan...

Wah...ini yang komen siapa ya? Walau satu kata kasi kode dong say...biar tambah asyik, tambah kuat silaturahmi. Buat IKPP Pusat, selamat deh, kami tunggu kabar selanjutnya. Bravo dan sukses selalu./nj

7 Mei 2009 pukul 15.40  
Anonymous Anonim mengatakan...

Selamat dech buat IKPP...semoga langkah ini tidak hanya berguna untuk IKPP sendiri, tapi bermanfaat untuk Indonesia tercinta....amiiiin AR

7 Mei 2009 pukul 17.27  
Anonymous Anonim mengatakan...

teh Ikun... and teh Dewi ! kamana jilbabna atuh....? sok dipakaiii... ulah disimpan ti lamariii... malu aiing ningali.....! SK

7 Mei 2009 pukul 17.49  
Anonymous Anonim mengatakan...

Tolong pakai nama, dan inisialpun dengan memperkenalkan nama diri dulu atau memang teman-teman sudah tahu. Mohon maaf sekali, ini forum silaturahmi..jadi kalau tidak memperkenalkan diri bisa jadi preseden buat yang lain...sehingga inti silaturahmi menjadi tidak mengena. (Moderator Angera).

7 Mei 2009 pukul 19.33  
Anonymous Anonim mengatakan...

Saya setuju blogger Angera diciptakan sebagai media ini pure silaturahim antar alumni, tanpa memandang perbedaan 'mazhab' para user-nya. Untuk itu mari kita saling mengisi forum ini dengan saling mengedepankan persaudaraan dan tanpa saling menggurui. Jika ingin memulai suatu kebajikan, alangkah lebih bijak jika setiap penulis ikhlas mematuhi prosedur tata cara penulisan yang telah disepakati. Salam perdamaian !!! >ZMF

8 Mei 2009 pukul 16.56  
Anonymous Anonim mengatakan...

Rasanya dulu Kyai Hamam nggak menganut faham yang mewajibkan jilbab dalam pengertian konvensional deh. Perdebatan tentang jilbab (di Indonesia) telah banyak dikupas di antaranya dalam buku2 yang ditulis: Cak Nur, Pak Quraish, dll. Silahkan baca, agar tak ada perdebatan tentang jilbab di blog ini. Selain itu agar kita tidak terjebak oleh sesuatu yang bersifat literal/ tekstual dan fisikal semata... Trims. Ftr.

11 Mei 2009 pukul 17.47  
Anonymous Anonim mengatakan...

Komentar saya idem dengan Ftr. tks ya ftr...... (CECEP)

12 Mei 2009 pukul 14.44  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda