Unforgetable memories
Ly, tulisanmu memancing kita mengurai kisah lama yang ternyata masih lekat di memori kita.
Dan kenangan itu sangat banyak dari segala sisi. Ya, makanan, pergaulan, keseharian, serta
yang sangat berkesan soal percintaan. Dikau benar Ly. Pamor kita bersinar mulai kelas dua
sampai kelas lima. Masa-masa itu masa penuh warna. Merah, kuning, hijau, biru, abu-abu,
hitam dan segala warna mewarnai hari-hari kita. Ah, rasanya ingin kembali walau hanya lewat
mimpi. (wow....)
Mungkin yang menarik diantara semua itu masalah asmara kali ye...Seperti dirimu, kalau
tak salah aku dapat surat cinta juga kelas dua atau kelas satu akhir. Samalah Ly, isinya
soal perkenalan. Tapi yang ini nggak ditanggapi. Kemudian datang lagi surat yang lain. Yang
ini sempat berlanjut sekian waktu. Tak tahu sebab yang pasti, bubar begitu aja. Dan yang
ketiga (orangnya? ada aja!) aku punya pengalaman yang paling tak terlupakan. Cerita inilah
yang membuatku dengan fatra bertemu di warung rujak simpang belok ke pondok. Mungkin Fatra
juga bisa mengisahkan tentang pertemuannya dengan ASN alias adi bing slamet (he..).
Bagaimana bisa terlupakan? Suatu malam kami meeting di samping ruang tamu. Lagi asyik
ketemuan, tiba-tiba bagian keamanan putra (kalau nggak salah angkatannya Kak Agus Soleh dan
kawan-kawan)inspeksi mendadak sambil membawa lampu senter yang menyaingi senternya Pak
Kiyai. Pokoknya kagetnya bukan main. Refleks aja kami berdua berpencar. tapi Kak Agus CS
udah keburu melihat kami. Ya, dikejar deh. Kami lari di belakang rumah penduduk. Yang satu
bagian kiri dan aku sebelah kanan. Kami terus diburu dan....akhirnya ketangkap basah. Nggak
bisa nelak lagi. Pasrah.
Karena yang lagi sidak (inspeksi mendadak) itu bakem putra, yang digiring cowok aja.
Sedangkan aku dilepas. Tapi apa selesai saat itu, artinya aku nurut saja dan langkah seribu
ke kamar? Nggak lho! Bak dalam sinetron, aku sangat khawatir dengan ketangkapnya si dia. Aku
bukannya langsung ngeloyor dengan muka merah seperti udang rebus. Tapi aku berunding dulu
dengan bakem-bakem yang saat itu sangat wibawa (galak). Padahal jantungku udah berdegup
kencang seperti genderang perang. Aku minta jaminan kalau doiku itu tidak diapa-apakan.
Setelah mereka mengiyakan, barulah aku pergi.
Rasanya menunggu pagi lama sekali. Wah, gelisah sepanjang malam nih. Besoknya, aku
dapat kabar kalau aku udah ditunggu di warung rujak. Nah proses aku ke warung rujak ini aku
lupa. Apakah aku pergi bersama Fatra karena arjunanya Fatra juga sudah menuggu di sana, atau
aku dan Fatra ketemunya di sana (Fat, gimana ceritanya). Pokoknya gitu deh. sesampainya di
warung, aku langsung menanyakan soal peristiwa tadi malam. Untungnya dia jawab, nggak
diapa-apain, cuma dikasi peringatan aja. Barulah hati ini lega, apalagi sambil rujakan.
Hm....salah satu kenangan yang tak terlupakan. Soalnya masih banyak memori lainnya yang
mempunyai cerita indah tersendiri.(nj)
Label: Nostalgia: Roman Santri
6 Komentar:
Bu Rt, ini kisah asmara ibu yang ama "B" atau "T" atau " M" atau "R" atau "J"atau "U" atau "Z"..habis ibu laris manis penuh mantan tiap bulan :) Minal aidinwal waizin ya.../y
betul tuh...bu RT kan primadona Mbelan...babat habis ajah ceritamu mbak Nuri...biar ingatan kita fresh lagi..buka kedok2 lainnya yang biasa meeting di belakang bagaskara,di gedung bupati,di sungai ato di kolam renang sampe yang ketmuan di warung batikan,borobudur...wes pokoke yang mbak Nuri tahu n inget di buka ajah...asyik kok...jadi seru...swer..
oia...yang kata pacaran sama2 anggota pramuka tuh sapa mbak Nuri???
tolong di ungkap deh...
[mp]
yang pacaran sama-sama pramuka? Kayaknya yang komen paling atas deh, ha....ha...
Iya, iya deh, ntar ta' ungkapin semuanya. Yang sabar ya..pokoknya blog angera tetap fresh dengan cerita lama tapi ngengeni. (nj)
Hik4567...jadi si "Y" ya?????
mbak NUri bisa sedikit cerita gak tentang "gita cinta"nya si "Y" itu????klo bisa si "Y" di korek2 dulu deh mbak Nuri...kayak wartawan gosip gitcu looohhh....biar hasilnya akurat n sip...hik4567
[mp]
Oalah...kok tahu sih yang ta' ceritain itu si Y. Iya deh, ada beberapa peristiwa lagi nih yang mau diveritain dengan si Y ini. Tunggu aja ya....(nj)
Iya Bu, kagak bakal lupa. Tapi yang paling ku ingat, perkenalan pertama yang nggak sengaja, di warung terjauh pertama itu, kebetulan karena diajak Nuri di sore yang cerah itu, berlanjut dengan "serangan surat", hehe. Kalo pertemuan selanjutnya rada lupa geto, hikhik. Aku jadi ingat Ria (endut) Jakarta, mak comblang n pendukung setiaku waktu itu. Aku pernah berkunjung ke rumahnya di Pasar Minggu. Siapa yang tahu kabar dia sekarang ya? Teman2 Jkt belum bisa lacak dia ya? Kalo Ida Munawaroh bertindak sbg konsultan cinta..(Idaa..).Kalo Yuni sbg.., nina sebagai.. hehe. Lucu juga ya..
Kalo Nuri itu emang laris manis kayak permen, hikhik. Ftr.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda