Rabu, Maret 04, 2009

Unforgetable memories

Ly, tulisanmu memancing kita mengurai kisah lama yang ternyata masih lekat di memori kita.

Dan kenangan itu sangat banyak dari segala sisi. Ya, makanan, pergaulan, keseharian, serta

yang sangat berkesan soal percintaan. Dikau benar Ly. Pamor kita bersinar mulai kelas dua

sampai kelas lima. Masa-masa itu masa penuh warna. Merah, kuning, hijau, biru, abu-abu,

hitam dan segala warna mewarnai hari-hari kita. Ah, rasanya ingin kembali walau hanya lewat

mimpi. (wow....)
Mungkin yang menarik diantara semua itu masalah asmara kali ye...Seperti dirimu, kalau

tak salah aku dapat surat cinta juga kelas dua atau kelas satu akhir. Samalah Ly, isinya

soal perkenalan. Tapi yang ini nggak ditanggapi. Kemudian datang lagi surat yang lain. Yang

ini sempat berlanjut sekian waktu. Tak tahu sebab yang pasti, bubar begitu aja. Dan yang

ketiga (orangnya? ada aja!) aku punya pengalaman yang paling tak terlupakan. Cerita inilah

yang membuatku dengan fatra bertemu di warung rujak simpang belok ke pondok. Mungkin Fatra

juga bisa mengisahkan tentang pertemuannya dengan ASN alias adi bing slamet (he..).
Bagaimana bisa terlupakan? Suatu malam kami meeting di samping ruang tamu. Lagi asyik

ketemuan, tiba-tiba bagian keamanan putra (kalau nggak salah angkatannya Kak Agus Soleh dan

kawan-kawan)inspeksi mendadak sambil membawa lampu senter yang menyaingi senternya Pak

Kiyai. Pokoknya kagetnya bukan main. Refleks aja kami berdua berpencar. tapi Kak Agus CS

udah keburu melihat kami. Ya, dikejar deh. Kami lari di belakang rumah penduduk. Yang satu

bagian kiri dan aku sebelah kanan. Kami terus diburu dan....akhirnya ketangkap basah. Nggak

bisa nelak lagi. Pasrah.
Karena yang lagi sidak (inspeksi mendadak) itu bakem putra, yang digiring cowok aja.

Sedangkan aku dilepas. Tapi apa selesai saat itu, artinya aku nurut saja dan langkah seribu

ke kamar? Nggak lho! Bak dalam sinetron, aku sangat khawatir dengan ketangkapnya si dia. Aku

bukannya langsung ngeloyor dengan muka merah seperti udang rebus. Tapi aku berunding dulu

dengan bakem-bakem yang saat itu sangat wibawa (galak). Padahal jantungku udah berdegup

kencang seperti genderang perang. Aku minta jaminan kalau doiku itu tidak diapa-apakan.

Setelah mereka mengiyakan, barulah aku pergi.
Rasanya menunggu pagi lama sekali. Wah, gelisah sepanjang malam nih. Besoknya, aku

dapat kabar kalau aku udah ditunggu di warung rujak. Nah proses aku ke warung rujak ini aku

lupa. Apakah aku pergi bersama Fatra karena arjunanya Fatra juga sudah menuggu di sana, atau

aku dan Fatra ketemunya di sana (Fat, gimana ceritanya). Pokoknya gitu deh. sesampainya di

warung, aku langsung menanyakan soal peristiwa tadi malam. Untungnya dia jawab, nggak

diapa-apain, cuma dikasi peringatan aja. Barulah hati ini lega, apalagi sambil rujakan.

Hm....salah satu kenangan yang tak terlupakan. Soalnya masih banyak memori lainnya yang

mempunyai cerita indah tersendiri.(nj)

Label:

6 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Bu Rt, ini kisah asmara ibu yang ama "B" atau "T" atau " M" atau "R" atau "J"atau "U" atau "Z"..habis ibu laris manis penuh mantan tiap bulan :) Minal aidinwal waizin ya.../y

4 Maret 2009 pukul 23.34  
Anonymous Anonim mengatakan...

betul tuh...bu RT kan primadona Mbelan...babat habis ajah ceritamu mbak Nuri...biar ingatan kita fresh lagi..buka kedok2 lainnya yang biasa meeting di belakang bagaskara,di gedung bupati,di sungai ato di kolam renang sampe yang ketmuan di warung batikan,borobudur...wes pokoke yang mbak Nuri tahu n inget di buka ajah...asyik kok...jadi seru...swer..
oia...yang kata pacaran sama2 anggota pramuka tuh sapa mbak Nuri???
tolong di ungkap deh...
[mp]

5 Maret 2009 pukul 14.40  
Anonymous Anonim mengatakan...

yang pacaran sama-sama pramuka? Kayaknya yang komen paling atas deh, ha....ha...
Iya, iya deh, ntar ta' ungkapin semuanya. Yang sabar ya..pokoknya blog angera tetap fresh dengan cerita lama tapi ngengeni. (nj)

5 Maret 2009 pukul 15.21  
Anonymous Anonim mengatakan...

Hik4567...jadi si "Y" ya?????
mbak NUri bisa sedikit cerita gak tentang "gita cinta"nya si "Y" itu????klo bisa si "Y" di korek2 dulu deh mbak Nuri...kayak wartawan gosip gitcu looohhh....biar hasilnya akurat n sip...hik4567
[mp]

8 Maret 2009 pukul 15.05  
Anonymous Anonim mengatakan...

Oalah...kok tahu sih yang ta' ceritain itu si Y. Iya deh, ada beberapa peristiwa lagi nih yang mau diveritain dengan si Y ini. Tunggu aja ya....(nj)

8 Maret 2009 pukul 16.56  
Anonymous Anonim mengatakan...

Iya Bu, kagak bakal lupa. Tapi yang paling ku ingat, perkenalan pertama yang nggak sengaja, di warung terjauh pertama itu, kebetulan karena diajak Nuri di sore yang cerah itu, berlanjut dengan "serangan surat", hehe. Kalo pertemuan selanjutnya rada lupa geto, hikhik. Aku jadi ingat Ria (endut) Jakarta, mak comblang n pendukung setiaku waktu itu. Aku pernah berkunjung ke rumahnya di Pasar Minggu. Siapa yang tahu kabar dia sekarang ya? Teman2 Jkt belum bisa lacak dia ya? Kalo Ida Munawaroh bertindak sbg konsultan cinta..(Idaa..).Kalo Yuni sbg.., nina sebagai.. hehe. Lucu juga ya..
Kalo Nuri itu emang laris manis kayak permen, hikhik. Ftr.

14 Maret 2009 pukul 09.29  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda