Selasa, Desember 23, 2008

Saat Pengacara jadi Tuan Rumah

Pertemuan rutin (tiap bulan) IKPP Yk, Minggu 21 Desember 2008 kemaren
diselenggarakan di rumah kakak kita Nurcholis, SH (di akhir namanya ditambah "SH" sesuai gelar akademisnya yang membedakannya dengan Nurcholis Fahmi.
Maklum, di Yk ada 2 Nurcholis sih...)

Nurcholis, SH dan Isteri, menyambut para tamu dengan senyum ramah.. "sugeng rawuh"....

Bapak kita Dr. Habib Chirzin, di sela menunggu jam pulang menuju Jakarta, menyempatkan diri hadir (sebelumnya mengantar tamu ke Pondok Pabelan).
Beberapa hal beliau sampaikan, diantaranya tentang banyaknya pihak yang merasa
'punya keterkaitan' (terutama secara emosional) dengan Pondok Pabelan. Keterkaitan tersebut tidak hanya dirasakan oleh santri klasikal yang mondok di Pabelan, tapi juga bagi para alumni "santri kalong" (nyantri disela libur kuliah, berdiskusi dengan Kyai Hamam kerap malam hari tentang berbagai hal, tentang: hidup, tentang Islam, Pondok, tentang negeri ini atau tentang gonjang ganjing dunia). Para alumni santri kalong berniat mengadakan workshop di Jakarta, membicarakan n merumuskan peluang/program terbaik apa yang dapat mereka berikan untuk Pondok. Dikatakan Pak Habib, bahwa seluruh perasaan (ikatan) yang kuat terhadap Pondok (dari berbagai pihak itu baik santri atau kerabat, sahabat atau yang siapa saja yang meski sekilas mengenal Hamam namun menyisakan kesan mendalam) itu tak lain karena kekuatan sosok seorang Kyai Hamam dengan sugudang obsesi dan mimpi indahnya untuk Pondok n Negeri ini. Al-hasil, Pondok Pabelan telah menjadi 'tempat yang teduh' bagi siapa saja, termasuk bagi mereka yang kurang diuntungkan oleh sistem Pemerintahan kala itu (Orba) seperti mahasiswa atau masyarakat marginal yang terinjak2 hak2 kemanusiaannya.
Menurut Pak Habib, kita semua mesti menjaga 'ikatan' itu, kita dapat saling memperkuat ..... jalin - menjalin membentuk sebuah kekuatan baru bagi kita dan bagi Pondok kita.......

Pak Jamal (MC merangkap moderator) bersebelahan dengan Mas Andi (suami Vita)Tuan rumah dan ketua IKPP Yk (Arif Prajoko)
Santai mendengarkan...

Serius, khidmat karena cerita2 bijak Pak Habib

Mbak Solikhah juga hadir.. mendengarkan Sang Guru
(yang tak lain adalah kakandanya)

Ada wajah baru, mbak Titu dulu pendamping kita, tertawa manis
(bersebelahan dengan mbak Mang)
kini beliau bekerja dan bertempat tinggal di Bantul Yk.
Hastin Nurhayati manis, tetangga tuan rumah n Vita Vitria yang cuantik, tertawa ceria.
Pak Ilyas ini hobinya makan tulang - belulang.
Kali ini yang jadi incerannya adalah tulang ayam, idih ngeri amir.....

Nyam, nyam..

Makan tempe mendoan

Makan, makan..

Berpose bagai cover boy

Tarwoco, diantara ibu2 arisan rumpi..

Berpose sejenak dengan Pak Habib sebelum beliau meninggalkan acara
menuju Bandara untuk pulang ke Jakarta. /f

Label:

1 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Kenapa makananku tulang melulu ya? (ilyas)

29 Desember 2008 pukul 09.40  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda