Kamis, Agustus 28, 2008

KADO KECIL dari Akang Bandung

Karya : Cecep Suheli Bandung

KODO KECIL*

Penyair-penyair muda saat ini
Berada di serambi puisi
Karena untuk memasuki rumah ini
Bukan dengan anyaman kata-kata

Tetapi dengan percikan-percikan orgasme yang keluar dari persetubuhan
Ya Persetubuhan

Ada yang telah berhasil memasukkan sebahagian raganya
Namun tidak bersama jiwanya
Keluarlah ia
Karena terganggu oleh hingar bingar politik
Carut marut ekonomi
Dan jeritan anak-anak yang tak bisa diobati dengan kontemplasi


Penyair penyair muda saat ini menggedor-gedor pintu puisi
Ada yang mencongkel jendelanya
Ada yang memanjat dan memecahkan gentingnya
Ada yang ingin rame-rame membakarnya


Namun hijab teramat kuat
Dan hanya mampu ditembus oleh pengembaraan batin
Ya Pengembaraan batin


Saudaraku,
Penjaga rumah yang angkuh itu
Telah mempersilahkan masuk
Namun tidak membukakan pintu
Kaulah yang harus membukanya.


(puisi ini diposting via jendela komentar Angera untuk posting undangan peluncuran buku Anginpun berbisik dari mbak Mamiek. Kami upload takut ada yang terlewat membaca. Yang bener Kodo kecil atau kado kecil nih kang Cecep?) /y

Label:

2 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

he he he untuk sebuah pembelaan dari kesalahan teknis: yang benar memang KODO cuma dibacanya KADO. percis seperti ANGERA dibaca ANJEEERA....
hee555555(kt misri)
Tks ya neng atas koreksinya

29 Agustus 2008 pukul 07.09  
Anonymous Anonim mengatakan...

Akang....kata kodo diditu juga ngepas aja. Kodo, qodlo-qodar kan semacam kemestian...dan itu kemestian kecil..makanya aku biarin aja. Pokoknya kalau pujangga satu ini dah mulai mentatah kata dengan palu besinya. Mantavvvvv (begitu kan orang Sunda bilang? Tapi jangan sampai kayak temenku orang Sunda di Montreal, mau izin parkir ama polisi "may I park here"? (coba dilafalkan p jadi f, ala sunda, kan jadi tiung..tiung..tiung)..." Kata polisi : "who cares?".

29 Agustus 2008 pukul 19.29  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda