Senin, Maret 31, 2008

Mbak Istiatun kami

Apa yang ada di benak kita tentang mbak Atun?Sebagai mayoret handal drum band Pabelan? Sebagai mbak yang memelintirkan rambut? Atau sebagai wanita tinggi yang

lincah jika berjalan?

Itu semua dulu, sekali lagi dulu dan lebih mantapnya: Itu Tempo doeloe!! Karena mbak Atun sekarang tidak seperti itu lagi. Ini bukan hanya karena waktu yang berganti, tapi tentu tentu grup drumb band (sekarang kerennya marching band) yang mau memakai mbak Atun dengan “modal” 3 jenis pukulan di drumb band Pabelan (mars kaveleri, lagu assalamu’alaikum dan Anak kambing), tapi 3 jenis lagu tadi telah “diganti” menjadi mayoret sebuah LSM wanita di Yogya, tentu dengan irama dan gaung yang lebih membahana dibanding pukulan-pukulan drum band kita yang sering kendonya (saat itu lho).

Soal memelintirkan rambut, dengan memakai jilbab, tentu mbak Atun tidak seleluasa seperti waktu kita di Pabelan, jadi rasanya pemandangan mbak Atun memelintirkan rambut, saat ini menjadi pemandangan yang langka.

Kelincahan……..bukan hanya sekedar berjalan dengan lincah, tapi mendidik dan mengasuh dengan 3 buah hati yang masih kecil-kecil membuat kita yang umurnya lebih muda harus mengancungi jempol! Hebat dan tangkas!

Mbak Atun…..kesan kagum kami dulu…kini telah berubah menjadi kesan yang sangat mengangumkan. Mbak Atun memang selalu kami kagumi…….

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda