Reuni di Pekanbaru
Reuni kecil berlangsung di Ponpes Dar el Hikmah, tempat Miftah dan Meimun bersemayam (mengabdi maksudnya). Subuh--subuh di tengah kabut asap, Kak Agus Soleh sudah nongol di pondok. Kata Kak Agus, tahun 95-an, beliau sudah pernah datang ke tempat Miftah, tepatnya ketika Miftah masih bujangan. Dari hotelnya kak AGus naik ojek. Susah banget nyarinya. Maklum, pondok saat itu baru berdiri, keadaaan sekelilingnya masih sepi, jauh dari keramaian. Walau letaknya di pinggir jalan. Kata Kak AGus lagi nih, dia lama banget nyarinya, sampai muter-muter, nggak ketemu juga. Setelah dia bertekad kalau nggak ketemu lagi, dia kapok alias nggak mau nyari lagi. Ee..tenyata tekadnya jitu. Tak lama ketemu dengan yang dicari. Dalam hal ini, entah siapa yang keder, si tekad atau kak Agusnya. Hhee..
Kembali ke Kak Agus yang nyari pondok Miftah, Jumat (6/8/2009) kemaren. Kali ini Kak Agus naik taksi. Sangat beda dengan pengalaman dulu, sasaran langsung ditemukan. sekitar pondok Miftah kondisinya sudah bagus. Perkembangannya pesat banget. Dulunya hanya satu jalan, sekarang sudah dua jalan. Dan di depan pondok sudah berdiri dengan kokoh sebuah mal namanya MTC (Metropolitan City). Di sini juga bergabung retail terbesar GIANT. Artinya, pondok Miftah sudah mudah dicari dan berada di tengah-tengah pesatnya perkembangan kota.
Sayangnya, pas Kak Agus datang, kabut asap akibat pembakaran lahan sedang meliputi kota. Asap ini juga sudah menyebabkan pernerbangan terganggu. Kak Agus juga harus delay dua jam katanya karena asap tersebut.
Tapi semuanya tak menghalangi kami untuk bertemu dan melepas rindu. Kami bertemu di kediaman Miftah dan Meimun. Banyak topik yang kami bincangkan dari Pabelan ke Ciputat atau sebaliknya. Ditambah cerita keluarga. Oya, kebetulan kita juga mantan Ciputat, kecuali Meimun. Tamat Mbelan, Meimun langsung ke Pekanbaru. Karena takdir Miftah menjemput jodohnya di Pekanbaru. Padahal di Mbelan dulu belum ada tanda-tanda kalau mereka akhirnya berjodoh. Miftahnya dengan siapa...Meimunnya dengan siapa...(lho, ngelantur ya. Sorry lho Mun n Mif)
Kembali ke Kak Agus yang datang sebagai pejabat pusat ke daerah, sangat senang banget mendapat tugas ke Pekanbaru. ''Sewaktu saya dapat tugas ke Pekanbaru, langsung saja saya embat. Saya inget Miftah, inget Nuri ada di sana,'' aku Kak Agus dua hari sebelum berangkat. Waduh, Kak Agus..kami juga tak kalah senangnya bakal mendapat tamu pejabat eh keluarga pabelan maksudnya. Siapa pun itu, apapun jabatannya, ternyata ikatan alumni pabelanlah yang lebih kuat mengikat silatarahmi kita. (Setuju semua, ya).
Lagi asyk ngobrol, HP Kak Agus berbunyi. Panggilan dari temannya untuk siap-siap berangkat ke Batam jam 11 siang. Ya...mau tak mau perpisahan datang juga. Kak Agus langsung menuju hotel diantar Miftah dan Meimun serta si sulung Arina. Saya juga pamit karena harus ke kantor yang kebetulan lokasinya tak jauh dari pondok. Selamat Jalan Kak Agus, semoga berjumpa kembali di lain waktu. (nuri)
Label: Silaturahmi dan Reuni Kecil
10 Komentar:
Enaknya jadi komunitas Pabelan seperti ini, dimana-mana ada saudara....ya karna persaudaraanlah yg mengikat kita jadi satu, dan dari satu akan menjadi kekuatan yg Insya Allah tak ada kerugian dalam menjalankan, Slamat ber-reuni, smoga dari yang kecil akan menjadi besar dan banyak memberi manfaat kedepan.....AbiRizky
BREAKING NEWS..!! ATTENTION PLEASE!!
Mohon do'a yg sangat dalam dari teman2 untuk kawan kita WARNIATI.
Beliau saat ini lumpuh, kaki kirinya "patah" tdk bisa digerakkan, tdk bisa berdiri apalagi berjalan. Sekali lagi mohon do'a, semoga segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT. Amin dan terimakasih.
Wassalam: Ulun (Ida Sy.)
Nb. Bagi teman2 di Bjm, silahkan maelangi sidin di Banua Anyar.
Masya Allah, betapa berat cobaan dialami saudara kita Warniati. Tentu juga kesedihan orang tua dan sanak saudaranya sangat mendalam, kita saja begitu. Semoga dalam kesabaran dia menerima kenyataan, Allah SWT sudah menjamin pahala nan tiada tara. enz
Salam buat Miftah & Maimun.Terus semngat, ya. Nuri, bgmn dg Uswah n Yasrif? RM
ngomong soal pejabat dan madan-madankan ke 4 oarng hebat ini. Bu RT mirip Mufida Kalla apalagi dengan senyumnya yang sejuk manis manja :). Kak Agus kayak SBY guede menyesakkan, maksudnya menghabiskan tempat tidak hemat energi. 3. Miftah kayak Prabowo yang imut, bedanya Miftah lebih sholeh, jujur, dan tetanggaku pula. 4. Bunda Meimun ini mirip istriWiranto, tinggi semampai mempesona, bedanya ini cerdas dan murid kesayangan pak Kodrat/yun
Klo mba Yuni murid kesayangan siapa dunk ? yang menjawab harus crew Angera, agar fair & jujur kayak kyai Miftah Syarif, ato mempesona & manis seperti Rogaya (Uga) Wiranto & Mufida Kalla...tapi jgn kayak "SBY" lho...kasian misuanya nanti...... he 211x, AbiRizky
Hebat nih pujian Yuni. Eh, yun, aku kelihatan nelungsep banget ya. Udahlah pendek, dipinggir, eh ada lobang lagi. Makanya ku bilang ke kak AGus, ''sanaan dong kak, ada lobang nih''. ''Iya, ya, tambah nelungsep,'' tegas kak agus. Ya...begitulah. Untung masih disejajarkan ama mufidah JK. Lumayan....hehehe..(nuri)
nuri!!!! wah fotonya nggemecin dech...kau berada diantara orang-orng kalem n alim jadi keliatan sangat kalim....hehe. Yuni mirip sopo yo kak Abi Rizki??? mirip T2 Tila Tiwi......centil mengesankan...Selamat untuk bunda ustadzah maemunah...makin hebat, ustadz miftah n ustadz agus...q bangga punya banyak sauadara ada di mana-mana...salam ramadhan ya..
Ida Muna.
Hehehe..jadi kalem atau alim? diantara orang2 yang alim. Tapi kok Ida ngomongnya masih kelihatan sih..padahal bener2 alim loh (maunya! Amin). Ya deh, selamat Ramadan juga, mohon maaf lahir batin ya.(nuri)
Ada kurcaci2 manis, cantik n guanteng mengelilingi raksasa super jumbo cuakep... (siapa ya mereka?). Hehe. (fatra)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda