Selasa, Juni 22, 2010

Berita Duka

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un
Telah berpulang ke Ramatullah, ustadz kita "Drs. ISROFI",
Senin 21 Juni 2010 dan telah dimakamkan
dari rumah duka di Jampiroso Ngluwar Magelang Jawa-Tengah.
Beberapa alumni telah melayat (ketua Ikpp Yk Arif P, Pak Rajasa, Fajar,
Jamal, Basroni) n banyak alumni lain. Dalam kesempatan ini, angera menyampaikan duka mendalam n doa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberiNya kekuatan, semoga amal ibadah alm mendapat imbalan berlipat ganda dariNya n dalam husnul khotimah, amin ya rabbal 'alamin.../f

Label:

5 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Angera sebagai murid alm. sangat berduka.. Semoga beliau husnul khotimah, amin.. (fatra)

22 Juni 2010 pukul 21.53  
Anonymous Anonim mengatakan...

sebagai warga angera ucapan duka sudah diwakili fatra. tapi saya juga mengucapkan belasungkawa atas wafatnya bpk isrofi, walau sy lupa-lupa ingat cuma terbayang postur tubuhnya yang tinggi. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima Allah dan mendapatkan tempat yg baik, amiinnn. (nuri)

23 Juni 2010 pukul 17.38  
Anonymous Anonim mengatakan...

Selamat jalam Ustadz. semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin. Rahma

24 Juni 2010 pukul 08.00  
Anonymous Anonim mengatakan...

Saya tdk pernah melihat P.Isrofi marah, baik pada teman maupun murid2nya. Beliau contoh orang yg sabar. Kenangan yg msh melekat adalah sring bareng malam2 nongkrong di warung Terminal Muntilan. Beliau senangnya makan Bakmi goreng, kalau saya mesti Bakmi Godok.
Pak Isrofi wafat pada Minggu pagi hari, sekitar jam 08.00 saat beliau mengurusi usaha perikanannya di sawah. Tak seorangpun melihat bgm prosesnya, yg jelas Allah memberikan jalan yang begitu mudah untuk menghadap kepadaNya.Insya Allah khusnul Khotimah./RM

25 Juni 2010 pukul 13.23  
Anonymous Anonim mengatakan...

Pak Isrofi, moga-moga sekarang sedang menikmati sawah Tuhan yang hijau royo-royo. Semoga kesabaran bapak terwariskan ke kami-kami. Kayaknya bu RT satu-satunya yang mewarisi kesabaran bapak, dan bu RT pula yang selalu dapat nilai terbaik pelajaran bapak, setelah itu nilai tertinggi tak lain adalah Misri. Semoga bapak bimbing jalan hidup mereka berdua hingga kini, mereka berdua betul-betul butuh bimbingan bapak. Tapi yang ironis mereka berdua cuma ingat postur bapak. Tidak adil dunia/Yc.

25 Juni 2010 pukul 22.16  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda