Senin, April 06, 2009

Kasur tak Bernona


(Inilah sungai siak yang katanya terdalam di Indonesia itu, tempatku bermain, berenang, menyelam, dan tak jarang meminum airnya)

Sebetulnya malu banget menceritakan peristiwa ini, yang menurutku sangat memalukan dan malu-maluin (sambil tutup muka ceritanya). Tapi karena temen-temen sudah buka kartunya bu kaji soal ngedot dan ngempeng, jadinya aku kasihan dengan teman jelitaku itu (he..he...). Biar dia nggak malu-malu banget, aku mau deh jadi saingannya. Tapi bukan ngedot dan ngempeng, lho. Apa itu? Ikuti kisahnya secara seksama. Apalagi aku membuat istilah baru ''kasur tak bernona.'' Padahal kan selama ini kita hanya tau istilah''pakaian tak bernona''. Penasaran??? Yuk........!!!!


Hari baru mau merangkak sore. Matahari pun masih menyengat di kulit. Aku dan teman-teman sepermainanku tak peduli. Walau tak ada aba-aba, kami serentak menuju sungai. Di sini kami lanjutkan permainan kami. Padahal saat di daratan, sudah banyak permainan yang kami mainkan. Main serbu benteng, tali merdeka (lompat karet), bola kasti sampai main kelereng. Di sungai juga kami tak kehilangan akal. Ada saja kreatifitas kami untuk menciptakan permainan.Saling kejar-kejaran sampai puas. Setelah itu mencari permainan lainnya dengan mengambil sebuah batu yang ukurannya paling kecil sekepal tangan orang dewasa, kemudian melemparkan batu tersebut ke dasar sungai. Setelah batu terlempar, kami menyelam dan berebutan mencari batu tersebut. Kalau kami bermain mencari batu itu, biasanya kedalaman sungai berkisar antara 2-4 meteran. Cukup dalam, kan? Semakin air pasang, semakin menyenangkan. Dengan begitu kami juga bisa naik pohon randu yang tumbuh persis di bibir sungai. Pohonnya besar. Cabangnya cukup banyak. Kami pun berlomba-lomba memanjat dan mencari ranting yang kuat untuk terjun bebas ke sungai. Hari itu aku puas sekali. Entah berapa jam lamanya bermain di sungai. Yang jelas, saat matahari mulai tenggelam kami baru naik. Mata pun memerah. Tapi itu tak masalah.
Yang jadi masalah adalah ketika pulang ke rumah dengan pakaian basah kuyup, ibuku sudah menunggu dengan muka cemberut. Alamak! Bakal kena cubit ini. Belum dicubit aja udah kerasa perihnya. Apalagi kalau ibuku mencubitnya sambil melintir. Wow!!! wow!! Seharian nggak bakal hilang perihnya. Dan bekasnya bisa berhari-hari.
Dugaanku benar. Baru saja mau melewati ibuku, tiba-tiba tangannya bergerak. Kontan saja aku tersentak. Ketika aku sadar, o.....ternyata aku cuma bermimpi. Alhamdulillah....aku terbebas dari 'nikmat'nya sentuhan ibuku itu. Tapi..masya Allah...aku kaget alang kepalang! Rupanya ada bagian dari mimpi itu benar-benar nyata. Bukan celana dan selimutku saja yang basah, tapi juga kasurku ikut basah kuyup. Ha...aku ngompol??? Aduh..malunya kalau teman-temanku pada tahu. Untunglah aku tersentak sebelum subuh menjelang. Jadi, semua masih terlelap. Cepat-cepat aku bereskan kasurku dan memikulnya menuju komplek kandang kambing. Di mana temen ms yang bernama Jonny bersemayam disitu. Biarlah Jonny dkk yang menikmati aroma dari kasurku itu (he..he..).
Satu hari, dua hari, tiga hari, aku diemin aja kasurku itu. Biarlah dia kena hujan dan panas. Setelah beberapa hari setelah itu, kasurku udah tak ada. Aku bersyukur banget kasur itu menghilang. Itu artinya tak ada yang curiga, kasur siapa yang tak diambil yang punya.
Peristiwa ini kalau tak salah pada tahun ke dua. Kamarku saat itu di Bagaskara. Tapi suer deh, cuma sekali itu lho? Nggak keterusan, walau sebenarnya setelah malam itu menjadi malam yang menakutkan bagiku. Takut kalau penyakit lamaku kumat. Nah lho! Sssttt!!! Ini apa lagi ini. Tapi rahasia ya. Sewaktu aku mau dimasukkan ke pondok, aku diobatin dulu biar nggak suka ngompol. Perutku diurut. Ternyata mak nyos! Setelah itu aku nggak pernah ngompol lagi. Kecuali malam itu. Sepertinya masa kecilku terulang lagi, persis dalam mimpi itu.(nj)

Label:

24 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Kalo diramalkan mimpi nj menurut ilmu fiqh bahwa air sungai di desa nj yg diminum or terminum melalui mimpi itu is suci dan mensucikan lalu dikeluarkannya by body nj menjadi nggak suci dan membentuk pulau di kasur terus pessiiiiiiiiing gitu..! betul nggak? AcorCc

6 April 2009 pukul 20.57  
Anonymous Anonim mengatakan...

hik4567....
ngompol????ini baru bu RTQ yang cntik...pengakuan yang luar biasa!!!/MS

7 April 2009 pukul 05.20  
Anonymous Anonim mengatakan...

Rupanya gadis cantik ini kran-nya bermasalah ya...aku pernah sekamar dengannya..aroma kamarNusaindah emang lain sih..makanya gak pernah dapat juara kebersihan. Belum lagi jurban-nya yang melebar sepertipulau Kalimantan.... padahal tahu sendiri kan, cantiknya kaya apa? alis yang palis estetis, gigi dan bibir yang rapi (hidungaku gak komentar), belum lagi sexy... pokoknya utara terkuasai....TUhan maha adil, atas awah musti imbang...Pis..pis bu /yc

7 April 2009 pukul 10.06  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ya ampiunnnn bu RT, wah kalo tahu itu dulu perbuatan bu RT, sudah tak laporkan ke mba guru ! karna waktu itu mba guru & OPP disuruh mencari siapa pemilik kasur oleh Murobby hingga menyebabkan si Jhony & rekan2nya MABUK KEPAYANG alias PINGSAN, ga biasanya air seni yg tercium lain aroma nya, kalo beraroma kangkung & daun2an itu biasa bagi Jhony & rekan ,tapi hari itu lain...beraroma bakso & es campurnya mekarsari,kemplang & sambelnya kantin mba Fat plus burjo, wah.. wah...pokoknya nano2, walhasil mungkin sampe sekarang mba guru & OPP ga tau perbuatan siapa? semoga mba guru & OPP yg mendapat tugas dulu membaca tulisan yg penuh degan kejujuran (AR)

7 April 2009 pukul 11.22  
Anonymous Anonim mengatakan...

kalau aku nglihat mbak Nuri orangnya PD habis, cuek, slebor. tapi entah penilaianku betul atau tdk, kira2 begitu tdk mbak Nuri? aku kan cuma pemerhati saja dan hanya sekedar dengar gosip dari temen2 utara..he..he..he
[MP]

7 April 2009 pukul 13.03  
Anonymous Anonim mengatakan...

Mba Nuri & Mba Yuni comment yg di "PASANGAN BULAN INI" ko' ngga' ada? apa kalian lupa...........? (AR)

7 April 2009 pukul 13.40  
Anonymous Anonim mengatakan...

Mis....nyek-an yuni udah berpindah kepadaku. Biasanya dikau sasarannya to? Ngga pa2 ding, ikhlas...(sambil urut dada, he..). Yun, aku kalau dinyek malah senyum lho, yun. tapi kalau dikau puji, waduh, dahiku langsung mengerut, apa bener nih? ya, ya, pis-pis ya.
untuk AR, baunya emang nano2, makanya jonny suka. Kali aja hilangnya karena dimakan jonny he...2345X.
Kalau cuek dan slebor, auk deh. Yang jelas kami pernah punya geng Tracphos (tragedi anak cuek punya hobi slebor). AKu lagi mengingat2 nih siapa saja dan apa aja yang kami lakukan. Anggotanya bukan angera aja, ada adik kelas. Aku ingin banget nih ada yang tau soal ini.(nj)

7 April 2009 pukul 18.05  
Anonymous Anonim mengatakan...

Qu tahu anggota geng TRACPHOS, yaitu mayoritas mantan penghuni mbelan antara lain bu empang and bu ompong buat beli tempe, tahu goreng and bakwan dan goregan lainnya, warung pak tua buat cafe alias minum kopi susu yg diplastik, warung komplit buat beli sendal, sapu, sabun dan lainnya, warung batikan buat jajanan yg manis2 dan kumpul2 sama si doi. Ngelantu...r nih ye. AcorCc

7 April 2009 pukul 22.20  
Anonymous Anonim mengatakan...

Tenang Nur...di buka ajjah..gak usah takut, Q temenin buka2an deh!!!hik4567
Orang jujur kan di sayang Allah...
ya g say????/MS

8 April 2009 pukul 05.49  
Anonymous Anonim mengatakan...

aQ liat foto kau tuh kaya orang ilang Nur...hik4567

8 April 2009 pukul 05.54  
Anonymous Anonim mengatakan...

akankah komentar "kasur tak bernona" akan menyaingi "Sepanjang Tempat Kenangan"?, menurut Lembaga Riset Indonesia yg digawangi ka' Fauny, amat sangat memungkinkan, karna setelah dilihat, diamati, diterawang kejadian ini benar2 TRUE STORY, disamping melibatkan pelakunya sendiri juga jhony & rekan2 ikut menikmati aroma yg keluar dari mba Nuri, untungnya pelaku ga makan JENGKOL + PETAI, klo iya, so pasti jhony & rekan ga' kan berumur panjang.....(AR)

8 April 2009 pukul 11.18  
Anonymous Anonim mengatakan...

Aroma itu bisa dinetralisir dengan salad aun mint resepnya orang Yahudi (aku nulis panjang soal Yahudi ini di artikel "pencuri dalam kendi"). Baca ya... biar melihata yahudi dari aneka warna.

8 April 2009 pukul 12.03  
Anonymous Anonim mengatakan...

Siapa ya, yang komen aku kayak orang ilang. Untung nggak tenggelam. Kalau cuma ilang bisa balik lagi. Kalau tenggelam? Abis deh dimakan penghuni sungai.
Tapi aku jujur banget lho, mau nyeritain tentang si pesing, karena mungkin cuma sekali. Sayangnya penghuni Utara nggak pernah jujur, kalau kalian lebih suka 'ngompol', mungkin beberapa kali dalam seminggu. Betul apa tidak????Ha..he..hik23456X Peace ya.../nj

8 April 2009 pukul 16.26  
Anonymous Anonim mengatakan...

Para penghuni utara takut n malu sama penghuni selatan, kalo gak kenapa gak mau ikutan terbuka n blak2kan aja????ayo dunks!!!!jangan takut,,ayo keluar,,buktikan!!!

9 April 2009 pukul 06.30  
Anonymous Anonim mengatakan...

Ibu kita ini paling hebat buat kita hanyut dlm ceritanya seolah2 skrg kita bener2 nyium aroma nano2 kasur itu, ampun... deh. Mantap tuk cerpenis kita! ftr

10 April 2009 pukul 16.22  
Anonymous Anonim mengatakan...

Aih, jangan dong fat kalau masih kecium, berarti malunya nggak hilang2 dong, karena masih berasa. Oya, anak2 utara memang pengecut, nggak ada yang mau ngakuin. Nggak pa2 ding, kami makulum semaklum2nya./nj

10 April 2009 pukul 17.01  
Anonymous Anonim mengatakan...

Bener kok Ftr...Q dapat bocoran ternyata sampe sekarang juga masih suka keblabasan alias doolll n suka bersaing sama anak2nya untuk saling menciptakan pulau di kasur...
sampe2 suaminya bingung, mana kreasi mamanya mana juga buatan anak2nya..
hik4567...maaaaffffff

11 April 2009 pukul 06.50  
Anonymous Anonim mengatakan...

kalo pa' Kodrat masih hidup, tentu Beliau ga perlu repot2 lagi tuk menggambar benua/pulau di mapel Geography, tinggal panggil santri yg memiliki kreasi yg tidak kalah dgn komputer dan dijamin pesiiiiiiiiiing hik3456...aku punya obat yg mujarab bagi rekan2 yg memiliki putra/i yg masih ngompol, tangkap seekor CAPUNG dan gigitkan UDEL putra/i bapak/ibu ulangi beberapa kali sampai putra/i nya tidak ngompol lagi, resep ini sudah dicoba oleh kakak/nenek moyang kita, semoga bermanfaat. Untuk mba Yuni, aku dah coba ber-kali2 mo gabung di blogger keluarga, tapi gagal terus terpaksa deh aku tulis disini, tentang list sarapan pagi, mba Yuni lupa, disitu belum ada menu pisang plenet, yg biasa dibuat ketika kita jadi panitia ujian waktu kelas VI plus kacang rebus & SAYUR TAHU ala Pabelan, coba deh.. mba' kan mo pulkam, mampir ke Pabelan & minta resep SAYUR TAHU nya, nanti kalo dah dapat & dicoba, tinggal undang alumni2 yuk sarapan bersama, aku fikir ga keberatan ko' mba Nuri dari Riau & bu kaji dari SMG tuk datang memenuhi undangannya, apalagi rekan2 yg ada di Ciputat, eh mba resep yahudinya aku dah tau sebelumnya & memang rasanya MAKNYUUUUUUUUUUUUUUUUUUSSSS (AR)

11 April 2009 pukul 10.42  
Anonymous Anonim mengatakan...

Nur mantan qu salam enak katanya. Ia mengenang ttng enaknya ikan yg ada sambel yg dikirim by u ortu. Until now ia masih terkenang. Katanya ntar kalo reuni di mbelan if u hadir jg lupa bawa ikan plus sambelnya. Maksu...r rasanya. AcorCc

11 April 2009 pukul 10.50  
Anonymous Anonim mengatakan...

Wah, buat AR...aku akan tambah dalam list deh menu tahu pabelan, pisang plenet, kacang rebus itu...nggak boleh tertinggal tuh historical food kita. Thank ya...Btw, emang di blog gangjambu itu dulunya pernah kayak kita Angera, eh...banyak masuk iklan aneh-aneh...jadi akhirnya kami moderasi dulu..tenang aja..pasti begitu aku buka blog gangjambu, akan kami terbitkan..jadi bebas aja kirim komentar ya..makasih lho sudah berkunjung..apalagi kalau mau berbagi cerita ttg keluargamu juga biar saling berbagi dan belajar. Luv/y

11 April 2009 pukul 22.55  
Anonymous Anonim mengatakan...

ms, dulu memang doll tapi sekali-sekali.Kalau Di mbelan sekali itu aja lho??? Alhamdulillah, anakku nggak ada yang nurunin. Kalau sekali-sekali boleh dong?? AKu juga dapat bocoran ne, kalau ms juga suka buat pulau. Emang sih bukan di kasur, tapi di..bantal!!! Ngaku aja deh.../nj

12 April 2009 pukul 17.41  
Anonymous Anonim mengatakan...

Oya, untuk acorce, salam buat mantanmu yang masih ingat makanan yang dikirim ortuku. Makanya, kalau kita reuni lagi ingat kan aku ya dengan sambel itu? Kalau kemaren aku cuma bawa rendang, dan yang minta pertama deni ibrahim. Katanya dia juga ingat dengan sambal itu./nj

12 April 2009 pukul 17.43  
Anonymous Anonim mengatakan...

Coba deh kita cermati, kenapa foto-foto Nuri lebih senang berpose didekat sungai / air. Demi menyimak latar belakang tragedi "Kasur Tak Bernona", aku menganalisa Nuri itu sampe sekarang masih beser. Jadi pas lagi difoto pengen pipis, ya doi tinggal turun ke sungai. Praktis dan gak berisiko gitu fren. Oke ya NJ....dari saya salam pis...pis deh, jangan sembarang pipis lagi ya ! (ZMF)

14 April 2009 pukul 07.41  
Anonymous Anonim mengatakan...

zmf tau aja, kenapa aku suka foto dekat air. Hmm....pua-puranya kecebur ya zmf, padahal sih abis beseran. He.../nj

14 April 2009 pukul 16.05  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda