Rabu, November 19, 2008

CERITA NOSTALGI ALUMNI

KETELA REBUS
Oleh: Tri Ismu Husnan Purwono

Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama, kenalkan nama saya: Tri Ismu Husnan Purwono.
Saya teman baik Pak Arif Prajoko yang sama-sama bertugas sebagai guru
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan kebetulan saya adalah Kepala Sekolahnya.
Saya pernah menjadi santri Pabelan sekitar tahun 1975- 1977/1978,
walaupun nggak selesai (nggak tamat) namun ada banyak hal
(ilmu, kenangan dan lain-lain) yang saya dapat dari Pabelan.
Diantaranya adalah saat saat saya
mbeling alias kurang disiplin terhadap peraturan Pondok.
Suatu hari sekitar pukul 24.00, perut terasa lapar.
Dalam keadaan seperti ini, ada diantara kawan2 yang membawa ketela ke kamar
(entah dapat dari mana) dan langsung saja kami masak dengan kompor mini.
Suara gemuruh rebusan ketela, lumayan membuat kami was-was
dan kuatir
kedengaran orang lain.
Kami berharap moga tak diketahui siapa pun kecuali teman2 sekamar.

Tak disangka, tak dinyana, beliau (Pak Kyai kita) sudah berdiri di belakang kami berempat sambil beliau bertanya: "Apa yang sedang kalian kerjakan?"
Dengan jujur dan cemas campur takut dimarahi, kami menjawab: "Lagi masak ketela Pak Kyai". Pak Kyai justru mengatakan: "Kalo begitu, silahkan teruskan, dimakan dan istirahat."
Kemudian beliau pergi berlalu meninggalkan kami.
Setelah tahu reaksi dan mendengar langsung jawaban ramah dan bijak beliau itu,
kami malah nggak jadi meneruskan masak ketela.
mungkin malu karena ditegur .... yah, mogol gitu lah.
Kami segera membereskan alat2 masak dan beranjak tidur.

Kami malah jadi sadar dan merasa sangat bersalah.
Seharusnya kami istirahat kok malah macem - macem.
Saya benar-benar menganggap beliau adalah sosok guru dan ayah
yang penuh
kasih sayang terhadap santrinya
cuma kami aja yang saat itu tak tahu diri.....
Itulah sedikit cerita yang sampai hari ini selalu saya ingat dan tak akan pernah saya lupakan.
di kamar Sighor yang sekarang sudah nggak ada.
Satu hal lagi ungkapan beliau yang saya ingat dan selalu menjadi inspirasi hidup saya:
"Mandirilah supaya kamu selalu bebas menentukan jalanmu sesuai harapanmu".
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda