Kamis, November 13, 2008

REFLEKSI...

Pak Imam Munajat, Pak Dawam Soleh dan mbak Syafaatun Al-Mirzanah.
Zainal Arifin (moderator), Dewi Yaminah dan mbak Hindun (istri kanda Habib Chirzin).

Rangkaian acara sejak pagi sampai sore (bahkan malam)
memang terasa monoton alias kaku.
Bayangkan, acara launching, bedah buku sampe refleksi,
mengambil tempat yang sama (halaman depan perpus) dengan format tempat duduk searah,
makin membuat kita cepat boseen abiiis.
Kalo pertimbangan panitia sih karena hanya halaman perpus (yang punya sejarah indah dengan pohon flamboyannya itu) yang terluas,
yang dapat menampung semua peserta dalam jumlah yang besaar.
Hujan yang turun deras sekali di tengah acara,
membasahi tanah dan sandal- sepatu alumni yang tengah asyik ikuti acara..
makin buat acara makin seru, penuh barokah yang langsung diturunkanNya..
Maka jadilah deh...
Tapi yang menarik, para alumni lebih banyak yang antusias ketimbang yang teler.
Mungkin karena hipnotis kharisma sang Kyai Hamam yang selalu membimbing kita,
yang membuat kita
sabar, kuat dan bertahan dalam keadaan apa pun.
Mungkin karena nara sumber refleksi (Imam Munajat, Dawam Soleh, Syafaatun Al-Mirzanah, Dewi Yaminah, Hindun, Agus Soleh dengan moderator Zainal Arifin)
punya daya pikat dan kelucuan masing2.
Mungkin juga karena suguhan kopi - teh panas dan snack yang bernuansa nostalgi
(tempe mendoan, getuk, timus, kacang rebus, selondok, dll.) telah menggugah
semangat tuk ikuti acara sampe selesai.
Atau mungkin karena semuanya,
semua yang ada di Pabelan....
yang telah mengajarkan kita tentang kesabaran,
keikhlasan, ketulusan dan cinta......../f

Label:

4 Komentar:

Blogger cecep s mengatakan...

wartawan angera ini luar biasa. dia mampu menggambarkan peristiwa monoton dengan bahasa yang tidak monoton.Siip...

laporan munas IKPP-nya mana?

13 November 2008 pukul 12.45  
Anonymous Anonim mengatakan...

subhanallah...ampe ngem-beng tuh air di kelopak mata!ane..terharu+bahagia...baca artikel nye+lihat poto nye,,,,[kayak hadir tuch...]udah,ahh...koment nye...thanks..

13 November 2008 pukul 19.23  
Anonymous Anonim mengatakan...

He..he..aku di Singapore (transit) nyempetin buka Angera lho...menyaingi aku buka kompas atau arabnews. Bravo atas laporan detailnya. yc

15 November 2008 pukul 07.21  
Anonymous Anonim mengatakan...

Triiims puja-pujinya,
abis bingung, gimana cara menggambarkannya..
Pikir2, daripada cerita isinya mending cerita keadaannya aja..
ternyata banyak sambutan positif
(ada yang via telpon segala),
jadi pingin terbang nih, hehe
(Ftr)

21 November 2008 pukul 19.57  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda