BALADA TAHU

Sabtu pagi (8 Nov) sekitar pukul 5 - 6.00 wib
beberapa rombongan alumni (Jakarta, Bandung) atau yang sendiri2
sudah mulai berdatangan ke Pondok Pabelan.
Bisa kita maklumi, perjalanan panjang semalaman penuh
yang mereka tempuh, telah membuat perut mereka meronta2,
bahkan mungkin menjerit berteriak2 minta diisi.
Lapaaaar...
Anehnya, usus2 dan cacing2 dalam perut mereka hanya
meminta diisi satu jenis makanan persegi kotak
Tahu....................
Mereka pun berbondong2 menuju kantin
yang telah disulap panitia menjadi ruang makan terbuka ala pesta kebun nan asri.
Tetapi apa hendak dikata, sang tahu rebus kotak idaman belum juga tersedia.
Kata panitia, tunggu bentar, paling lambat jam 07.00
semua hidangan sarapan akan siap disajikan.
Dengan raut muka kecewa, mereka rada menjauh dari kantin,
ada yang memutuskan untuk mandi dulu,
ada yang rumpi2, ada pula yang mencari alternatif makanan
yang dapat dilahap penahan lapar sejenak menunggu tahu siap disantap.
Lima laki2 di bawah ini adalah orang yang kita maksud.

(Afif, Farid, Cecep, Miran n Zahari)

Satu bungkus keripik (entah nemu dimana) ludes dimakan
sambil menarik nafas, menahan lapaaaar,
bersandar di hamparan lantai n tembok masjid.
Ada yang komat kamit istigfar,
menanti belas kasihNya
kali aja turun makanan dari langit
Kecian deh....
Ketika saatnya tiba,
tahu dengan teksturnya yang khas,
lembut kasar basah bersantan antara encer n kental
asin manis panas2 lezat menggoda,
siap di meja, lengkap dengan lauk pauk,
sayur-mayur, kerupuk sambal n pelengkap lain.
Tahu diserbu, dihujani sendok bertubi2..
Tahu menyerah pasrah pada manusia2 lapar itu..
Tamatlah riwayat tahu itu dalam sekejap.....

Wajah puas Kak Aries Budiono setelah menyantap tahu.

Ilham memenuhi piringnya dengan tahu kenangan.

Tiga sekawan dari negeri antah berantah...

Misri-Fatra-Ilham
Kak Sodik sedang khusyuk makan

Kyai Tohirun memberi sedikit santapan rohani

kepada laki2 kekenyangan di sekitarnya
beberapa saat setelah mendapat santapan tahu.

Wajah2 kenyang...Hastin-Maman pun nampak berseri2,

menggambarkan hati mereka yang ditumbuhi bunga2 cinta abadi..

Dua bidadari cantik turun ke kantin

Maya (Maria Kibtia) & Evi (Dewi Dadila Degretia)

Senyam- senyum Nurhayati - Misri

Lima dara manis:
Anisah - Tita (Indahyati Nursanti) - Nurul Khotimah - Diyah Rofiqah - Zulfatunni'mah

Tita & mbak Istiatun

Tita nungguin Hastin makan, ngincer sisa tahu kale..

Zahari, gak sabar ingin melahap semua.
Kyai Salim dan kakak kita disampingnya, lambat tapi pasti,
memindahkan aneka lauk n tahu ke piring.

Pak Sur dengan suapan jumbonya...
Cecep dengan suapan super jumbo..

Pak Nasir cs (ketua panitia n sekretaris pondok)
juga tak mau ketinggalan kereta meninkmati sarapan lezat..

Pak Habib Chirzin dan istri (mbak Hindun) berkenan menikmati
hidangan sederhana penuh nostalgi
berbaur dengan alumni2 lain.
Beliau juga telah berkenan hadiri seluruh rangkaian acara dari awal sampe akhir.
Terima kasih tak terhingga tuk kedua kanda kita ini
yang selalu setia pada Pondok Pabelan... /f