Ke Wonosari
Menyusuri jalan2 arah Wonosari, Gunung Kidul (24/4/11) memang menyenangkan. Jalan berliku, menaik, menurun menyusuri gunung di sela bukit hijau, menyisir rimbun pepohonan pedesaan damai menentramkan. Itulah kesan kuat saat menuju rumah Pak Basroni, alumni yang berasal, menetap dan berkarir di Kemenag (Depag) Wonosari. Isteri beliau seorang guru dan dikaruniai 1 putera, 2 puteri. Rumah luas, sejuk membuat betah siapa pun yang ada di sana. Apalagi di meja tersuguh ayam kampung peliharaan Pak Basroni yang dipotong sendiri, dimasak sendiri, dipadu sayur lodeh gurih kental pedas, urap pedas gurih n kerupuk benar2 membuat semua ingin nambah n nambah lagi. Ada lagi camilan khas Gunung Kidul yang kelezatannya tidak dapat dibandingkan di tempat lain, yaitu "tiwul dan gathot". Hanya di Wonosari lah ditemukan tiwul dan gathot terlezat di dunia. Tim Angera telah mebuktikannya. Jika ada yang gak percaya, silahkan datang sendiri ke Wonosari. Mantep Miharso datang jauh2 motoran dari Pracimantoro, Wonogiri, Solo, juga Tarwoco jauh2 motoran dari ketinggian pegunungan Samigaluh, Kulonprogo, tak lain tak bukan, ingin membuktikan keistimewaannya. Terima kasih Pak Basroni & Isteri. Jazakumullah khairan katsiro. /f
Label: IKPP se Nusantara
2 Komentar:
hmm..cukup menggiurkan makanannya, apalagi tempatnya. Salut buat2 temen2 yang sempat datang apalagi dari jauh2,silaturahmi membawa berkah./n
Cobain rasain deh Tiwul n gathotnya. Beda banget lo rasanya Bu. Iya, Mantep datang jauh2 naik motor, Tarwoco juga. (fatra)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda