Senin, Maret 02, 2009

Cuci Mata Jilid 2

Ini sebuah cerita tentang sekelompok santri putri bahkan mungkin sebagian besar santri putri. Banyak sekali kesempatan untuk 'cuci mata' dengan santri putra. Diantaranya, pas pagar betis.Kalau yang ini sudah tak diragukan lagi untuk 'cuci mata'. Kalau nggak percaya, klik saja beberapa komentar liputan pagar betisnya Fatra. Kesempatan lainnya, salat berjamaah khususnya waktu maghriban. Mungkin ini jumlahnya tak seberapa, hanya santri-santri tertentu yang mungkin juga sang arjuna bermastautin di ancient atau Nusa Damai. Dan yang akan dikisahkan berikut ini, saat sekelompok santri putra ditugaskan bersih-bersih di lingkungan putri. Waw...kesempatan banget untuk lirak lirik. Mudah-mudahan nggak ada yang nolak anggapan seperti ini.




SYAHDAN, di suatu siang, hari Jumat. Missri, Nuri, Fatra, Ida, Lily, Helmi, Yuni, Baroroh, dan kawan era lainnya ditambah beberapa orang adik kelas dan kakak kelas, sedang asyik bercengkrama di pinggir kolam tengah antara Anggrek bulan dan Flamboyan juga Mentari. Cuaca cukup cerah siang itu. Apalagi hari Jumat, waktu liburnya para santri. Kebetulan nggak kemana-mana. Nggak ke Muntilan, nggak ke Magelang, apalagi ke Jogya. Jauh, mendingan di pondok aja. Padahal sih karena tanggal tua, fulus menipis malah udah ada yang udah habis. Sangat krisis. Saat itu nggak ada orson, nggak ada bakso, nggak ada roti holland, nggak ada selondok, nggak ada semua makanan dari luar. Ke Mbak cantik? Mana bisa. Nggak bisa ngutang, sih! Boro-boro ke Mbak cantik atau rujak atau warung Badar, kantin Mbak fat aja nggak dilirik. Paling-paling kalau lewat, hanya untuk melirik anak-anak utara, sambil nunggu kurir nganter surat.
Lagi asyik-asyiknya ngalor ngidul sambil bercanda ria, eh, tiba-tiba datang segerombol santri putra, kebanyakan bawa sapu lidi. Itu artinya mereka akan bersih-bersih di sekitar kolam tengah. Ya, pertemuan langsung bubar. Ada yang ke Mentari, Flamboyan dan Anggrek Bulan. Pokoknya berpencar, kembali ke habitat semula. (emangnya apaan..hik456X)
Kedatangan santri Utara itu bukannya mengganggu, tapi malah mengasyikkan. Maunya sih nungguin di teras sambil ngeliat mereka bersih-bersih. E,..malu juga atau lebih tepatnya malu-maluin. Kelihatan banget nampangnya.
Ternyata, dari dalam kamar ada yang pura-pura ke jendela. Ada yang berusaha ngintip dari dinding Flamboyan dan Anggerek Bulan yang banyak ventilasinya (lubang). Pokoknya ada aja yang berusaha untuk cuci mata, apalagi kalau yang bersih-bersih itu ada tambatan hati. Hm..tak usah dikata deh girangnya gimana.
Dan ternyata lagi, santri yang bersih-bersih tersebut lebih parah. Kerjanya nggak serius (konsentrasi). Entah tahu diintipin atau memang sengaja ingin cuci mata juga, sebentar-sebentar memandang ke jendela, ke pintu, berharap juga melihat pujaan hati. Kalau pun nggak ada soulmatenya, ya, sekadar menyegarkan pandangan. (Hayyoo...yang merasa, akuin aja yach. Kalau perlu tulis lagi bagaimana senangnya kalian mendapat tugas bersih-bersih di lingkungan putri)
Namun sayang seribu kali sayang. Yang namanya Misri, Fatra, Yuni, Ida, dan lainnya, agak kecewa juga sih. Karena soulmatenya udah keburu pergi meninggalkan pondok. Soalnya, yang bersih-bersih itu biasanya kakak kelas semua. Sedangkan teman-teman kita ini, soulmatenya aa adik kelas. Adapun selevel, udah kabur duluan. Tapi bukan berarti nggak ada yang lain. Satu hilang seribu terbilang. Ya, nggak???????????????

Catatan: Nggak boleh ada yang tersinggung dengan kisah ini. Bolehnya tersungging alias nyengir. Oya, kalau ada yang punya dokumen sedang gotong royong, kirimin ya!!!(nj)


Label:

7 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Pramuka juga bisa jadi acara yang asik lho buat memanjakan mata...pramuka lagi yuk... BuRT, buatcerpen ttg Chicha dan Hamba sahaya dong...y

3 Maret 2009 pukul 08.02  
Anonymous Anonim mengatakan...

Iya ya, pramuka juga. Ternyata banyak banget kesempatan kita ya untuk sharing lewat pandangan. Untuk mengurai kembali kenangan kita tentang itu semua, enakan pada nulis dong. Apa saja topiknya pasti enak dikonsumsi. Bisa juga buat lucu-lucuan. Cerpen tentang Chicha? Cerita dulu dong chichanya dikit. Oya, aku udah buat cerpen tentang misri, tapi belum kelar-kelar. Ada waktu, males, nggak ada waktu boro-boro terpikirkan. He..memang harus disempetin ya yun. (nj)

3 Maret 2009 pukul 14.30  
Blogger Unknown mengatakan...

Ceritanya kurang jelas, siapa ngintip siapa; yang cowok maunya juga ngintip siapa. Perjelas dong Fat; gak bakalan ada yg kesinggung. Dijamin.

fh

3 Maret 2009 pukul 17.44  
Anonymous Anonim mengatakan...

Hallo Fauny...
Cerita ini hanya menggambarkan ulah kita-kita dulu sebagai nostalgia.Wah, kalau dijelasin mendetail, kejadiannya banyak banget. Atau Fauny bisa cerita tentang ini, melirik-lirik pas bersih-bersih? Ayo..cerita dong???

3 Maret 2009 pukul 20.35  
Anonymous Anonim mengatakan...

Emang sih bener banget disebut "aa adik kelas" karena meski mereka adik kelas, tapi umurnya jauh lebih tua dari kita2 (mereka kan ada yang udah tamat SMA tapi dimasukin Pondok oleh ortunya biar alim gitu, hehe). Fauni, yang nulis cerita "cuci mata" ini adalah Nuri. Kalo aku nulis "pagar betis". Fauni, nulis cerita lucu2 juga dong, apa kek judulnya ("pagar makan tanaman", juga boleh kok)hehe. Kami tunggu lho. Kalo cerpen ttg chicha dan adi bing selamet dunia akhirat itu, ntar deh aku rancang dulu ya.. hikhik.
Abis baca "cuci mata", mata jadi bener2 berasa seger nih. Suwer. Ftr.

4 Maret 2009 pukul 10.59  
Anonymous Anonim mengatakan...

kalau sal intip mengintip coba tanya ke oarang gantuan se tegal pasti dia tahu haha

5 Maret 2009 pukul 09.59  
Anonymous Anonim mengatakan...

Hik4567.....
YUn....PRAMUKA lagi????yang bener Yun...sepertinya ada udang di balik batu deeehhhh...hik4567
mau shimaporan lagi????uhuuuuyyyy...
Ayo dong cinmon2nya di expose...YUni,Fatra,nuri,lilik..maemun dong...yang dari pihak laki nih jangan mau kalah...ayo di tunggu!!!!!/ms

5 Maret 2009 pukul 15.32  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda