Selasa, Juli 29, 2008

Kuliner Tengah Malam:Disela dan pasca reuni


Meimun, Nuri, Fatra.

Nuri, Meimun, Lily

Fatra, yang ingin jadi foto model diwarung Pak Dullah lagi berusaha biar bisa diterima.

Yuni, Fatra dan Asep Gunawan lagi asyik bernyanyi mengikuti kelompok pengamen anak muda di alun-alun Jogya (sehari setelah reuni usai)

Mamam Fauzi dan Asep Gunawan

Dua pasang yang sedang bernostalgia. Fauni da Pura, Faisal dan Yul. Malam mingguan di lorong kota Magelang.

Ada lagi pasangan baru, Lily dan Maman Fauzi yang menikmati sedapnya warung di lorong Kota Magelang

Selain mereka-mereka ini (tiga pasangan) masih banyak lagi yang berada di luar. Mereka itu adalah Rudi Utomo, Miran, Asep Gunawan dan Nuri. Rencana semula ingin makan enak, nyate kambing biar hangat, eh dapat yang lain. Satu-satunya lagi yang buka malam itu di Magelang. Semua udah pada tutup. Bayangin aja, jam berapa saat itu kami berada di Magelang. Sekitar jam setengah tiga pagi. Pokoknya ngga ngira deh, dapet apesnya. Padahal di Muntilan kalo mau nyari, pasti ketemu. Wong jualan mie goreng, mie rebus, nasi goreng, masih ada. Gara-gara ingin nyate kambing juga, bela-belain ke Magelang. Perkiraan kami tentunya Magelang sebagai kota kabupaten tentu lebih heboh kuliner malamnya dibanding Muntilan. Ngga tahunya...
Ah..wislah, yang penting kenangannya itu yang terlupakan. Bukan makanannya, ya nggak???
Tapi, sebelum nyampe ke tempat warung lorong itu, kami, dua mobil, satunya mobil maman dan satunya mobil Lily, saling cari. Ketemunya di alun-alun. Kebetulan maman, pura, nuri mau buang air kecil. Maka, pergilah kami bertiga ke masjid Megelang. Yang lain nunggu di alun-alun. Cerita di sini yang agak serem. Tanya, kenapa???? Saking sepinya, suara-suara yang muncul pada larut malam itu begitu nyata. Baru saja kami memasuki areal tempat wudhu dan kamar mandi masjid, kami sudah disambut suara toke!!toke!!!!toke!!! Sampai di sini belum apa-apa. Nggat takut. Nggak serem. Suara toke itu kan biasa. Saat Pura di dalam kamar mandi membuang ''hajat''nya, tiba-tiba saja Maman ngomong ke Nuri. ''Nur, merinding ih. Ada sesuatu, nih. Memang, makhluk halus itu marah, kalau kita ke masjid cuma numpang kencing doang.'' Waduh, pernyataan Maman mulai berpengaruh. Nuri juga takut. Tapi kadung kebelet dan tempat buangannya sudah di depan mata, mau apa lagi. Ya, diterusin aja. Pas giliran Maman yang ke dalam, Maman wanti-wanti jangan ditinggal pergi. Terpaksa dalam menunggu itu menahan takut karena merasa serem. Setelah itu, ya bebas. Kembali keliling kota mencari tempat makan.
Dua rombongan mobil ini sewaktu malam minggu, hari ketiga reuni, 22 Juni 2008. Sebenarnya, Malam Sabtu juga ada keluar mencari makan. Khusus yang ini, mungkin
Lily punya dokumentasinya. Ayo Ly, jelaskan kejujuran yang ada antara dirimu dan
some one pada malam itu.
Malam Seninnya kami makan malam lagi di alun-alun. Makan mie rebus. Suasananya cukup romantis. Apalagi diiringi sekelompok anak muda Jogya yang membawakan aneka lagu, sesuai permintaan. Fatra, Yuni, Maman, Asep, tampak asyik mengikuti lagu-lagu tersebut. Yang paling kasihan...ya Lily. Sakin capeknya ngurusin reuni, Lily terkapar, tertidur sambil mendengarkan alunan musik dan tentunya menunggu pesanan mie rebus datang. Sementara Nuri dan Misna, asyik aja ngurusin sesuatu. Sayang banget, foto yang diambil goyang dan buram.
Malam Selasa, kami lesehan lagi di komplek UGM di warung Pak Dulah. Padahal badan cuapeknya minta ampun. Nuri, Meimun dan Fatra, sangat memaklumi kalau seandainya Lily ngga datang membawa kami keluar malam. Eh, ngga tahunya datang juga sekitar jam sepuluhan. Akhirnya jadi juga keluar. Saat itu kami juga bingung mencari tempat makan. Abis, jam segitu sudah banyak yang tutup. Finalnya kami ke Pak Dullah ini, yang juga hampir tutup. Untungnya apa yang kami pesan ada semua. Mie tiaw, nasi goreng, capcai, tak lama menunggu segera terhidang. Lagi asyiknya makan, Pak Dullah membereskan warung, sebagai tanda dia juga mau tutup. Thanks ya Ly, atas jamuanmu selama kami di Jogya. (nj)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda