MBAH KHOLIL
Mbah Kholil Imam Kami.
Masih teringat jelas jika menjelang Magrib kita berbondong-bondong ke mesjid kemudian melantunkan setelah Azan kita melantunkan Syair Abu Nawas yang begitu indah. Tapi semuanya akan berakhir jika Mbah Kholil sebagai imam mulai menapaki undak-undakan selatan mesjid, maka alunan syair abu Nawas itu terhenti.
Jadi boleh dikatakan mbah Kholil sebagai ”penentu” panjang pendeknya syair abu Nawas yang kita lantunkan bersama. Misalnya kita baru mengucapkan ” ilahilastu lil firdaussi ahla...” karena mbah Kholil sudah sampai undak-undakan maka serta merta kentongan dibunyikan, iqomat diperdengarkan dan kita harus bersiap-siap berdiri. Begitu juga sebaliknya, walau sudah berulang-ulang kita lantunkan tapi mbah Kholil belum datang, maka kita dengan sabar akan menunggu kehadiran mbah Kholil yang berjalan dengan pelan........pelan.....dan pelan.....
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda