
Pesantren punya mobil VW kombi, jelas gak cukup untuk menampung santri yang begitu banyak. Alhasil truk adalah satu-satunya alternatif menjadi kendaraan masal kami. Asyik juga....karena biasanya oleh mbak Nuki disuguhi arem-arem yang enak dan hangat. Sehingga kami bisa bernyanyi dengan : "mana dimana, anak kambing kami, anak kambing kami ada di atas truk pasir", hehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar