Manado dan "nona-nona"
" Nanti saya jemput" sms mbak Sri dari pulau yang berbeda. Lalu kata Irma : "mampir ya mbak, emang mbak Sri WInarni di Manado?". Penggal-penggal percakapan tiga pihak yang satu dari Jakarta, yang dua "pendatang baru" di Manado. Tentu masih ingat mbak Sri WInarni angkatan 80 dan Irma Damayanti angkatan 83? Yang tengah tak usah dibahas karena warga Angera yang kebetulan sedang ke Tobello Halmahera Utara, transit di Manado dan bersemangat 45 harus bertemu kawan Pabelan yang berada di Manado. Mereka berdua sekarang menikmati kota cantik, adem dengan makanan enak-enak itu.
"Ayo, cobain Pelecing, masakan khas kampung suamiku di Lombok. Yang ini ikan dabu-dabu khas Manado". berbagai makanan lezat tumpah ruah bercampur keramahan ahlul bait mbak Sri Winarni, kami bertiga plus anak-anak makan siang sama-sama. Irma kepala sekolah TK yang menyabet berbagai juara, harus relakan acara karena reuni penuh tawa ini. "Irma, kenapa anakmu ganteng ya", komentar si tamu melihat si kecil yang sedang rajin bikin uji nyali karena banyak maunya dan aktif. Sambil makan, Irma yang tambah manis, selalu sabar dengan kejenakaan anaknya dari buka jarum pentul kerudung ibunya, lari ke jalan, dan cium-cium gemes ibunya. Mbak Sri juga digelayuni putri-putri lucu-lucunya. Manado membuat orang rajin senyum, berkreasi, rajin menyuburkan fisik dan rajin berketurunan ;)
"Ini bawa jeruk, minuman, snack buat di pesawat ya. Jangan lupa klappertart khas Manado ini nanti dimasukkan kulkas". Duhhh, seperti ada ibu didepan mata saya dengan care-nya mbak Sri. Sepanjang jalan ke airport deras cerita tentang suaminya yang populis, penyayang, pengayom. " Walaupun orang bilang pejabat, tetapi suami saya masih ikut belanja ke pasar, kalau saya melahirkan ikut merawat, bahkan nyuci, karena menurutnya, jadi orang harus bisa melakukan apa saja, nggak laki nggakl perempuan". Suami mbak Sri, orang kedua di Pengadilan Tinggi Agama Propinsi Sulut, sangat sibuk tetapi sempat menyempatkan bertemu di bandara. "Beliau bersahaja, jujur, berulang saya diingatkan jangan mau terima hadiah ini itu. Saya belajar bagaimana bisa bergaul dengan berbagai agama dan etnis dari suami. Apalagi selalu hidup sebagai minoritas seperti di berbagai wilayah ini". Demikian cerita-cerita bijak dari ujung negeri nyiur melambai dari seorang qori'ah yang sering mewakili propinsi ini. Seru kan??/ YC
2 Komentar:
wahhhh asyiik banget, seneeeng bisa ketemu teman-teman lama... hmmm silaturrahmi memang bikin semangat jadi menyala-nyala lagi termasuk jadi merasa kembali muda hehheee....
Ngebayangin kangen2an Yuni, mbak Sri Winarni n Irma. Pasti ruame seru buanget.. Jadi pingin ke Manado juga. Hehe. (ftr)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda