Kamis, Juli 31, 2008

11 -17- 40: angka-angka yang berlari

Ini saat awal jadi pembina, berarti 16-17 tahun...
Tetap diposisi yang sama, yang kanan tetap kanan, yang kiri tetap kiri....mereka kini 40-an..bandingan!!

Kalau yang ini saat piyek-piyek umur 11 tahun...baru masuk pondok, jalan ke pemuda. Yang lugu masih rambut panjang, yang berponi masih berpipi gembil.....
Yang jelas sudah malang megung ganti posisi..yangkiri jadi kanan yang kanan jadi kiri...bersliweran gak jelas. Tapi ceria dan usilnya masih sama. (yc)

Label:

Selasa, Juli 29, 2008

Kuliner Tengah Malam:Disela dan pasca reuni


Meimun, Nuri, Fatra.

Nuri, Meimun, Lily

Fatra, yang ingin jadi foto model diwarung Pak Dullah lagi berusaha biar bisa diterima.

Yuni, Fatra dan Asep Gunawan lagi asyik bernyanyi mengikuti kelompok pengamen anak muda di alun-alun Jogya (sehari setelah reuni usai)

Mamam Fauzi dan Asep Gunawan

Dua pasang yang sedang bernostalgia. Fauni da Pura, Faisal dan Yul. Malam mingguan di lorong kota Magelang.

Ada lagi pasangan baru, Lily dan Maman Fauzi yang menikmati sedapnya warung di lorong Kota Magelang

Selain mereka-mereka ini (tiga pasangan) masih banyak lagi yang berada di luar. Mereka itu adalah Rudi Utomo, Miran, Asep Gunawan dan Nuri. Rencana semula ingin makan enak, nyate kambing biar hangat, eh dapat yang lain. Satu-satunya lagi yang buka malam itu di Magelang. Semua udah pada tutup. Bayangin aja, jam berapa saat itu kami berada di Magelang. Sekitar jam setengah tiga pagi. Pokoknya ngga ngira deh, dapet apesnya. Padahal di Muntilan kalo mau nyari, pasti ketemu. Wong jualan mie goreng, mie rebus, nasi goreng, masih ada. Gara-gara ingin nyate kambing juga, bela-belain ke Magelang. Perkiraan kami tentunya Magelang sebagai kota kabupaten tentu lebih heboh kuliner malamnya dibanding Muntilan. Ngga tahunya...
Ah..wislah, yang penting kenangannya itu yang terlupakan. Bukan makanannya, ya nggak???
Tapi, sebelum nyampe ke tempat warung lorong itu, kami, dua mobil, satunya mobil maman dan satunya mobil Lily, saling cari. Ketemunya di alun-alun. Kebetulan maman, pura, nuri mau buang air kecil. Maka, pergilah kami bertiga ke masjid Megelang. Yang lain nunggu di alun-alun. Cerita di sini yang agak serem. Tanya, kenapa???? Saking sepinya, suara-suara yang muncul pada larut malam itu begitu nyata. Baru saja kami memasuki areal tempat wudhu dan kamar mandi masjid, kami sudah disambut suara toke!!toke!!!!toke!!! Sampai di sini belum apa-apa. Nggat takut. Nggak serem. Suara toke itu kan biasa. Saat Pura di dalam kamar mandi membuang ''hajat''nya, tiba-tiba saja Maman ngomong ke Nuri. ''Nur, merinding ih. Ada sesuatu, nih. Memang, makhluk halus itu marah, kalau kita ke masjid cuma numpang kencing doang.'' Waduh, pernyataan Maman mulai berpengaruh. Nuri juga takut. Tapi kadung kebelet dan tempat buangannya sudah di depan mata, mau apa lagi. Ya, diterusin aja. Pas giliran Maman yang ke dalam, Maman wanti-wanti jangan ditinggal pergi. Terpaksa dalam menunggu itu menahan takut karena merasa serem. Setelah itu, ya bebas. Kembali keliling kota mencari tempat makan.
Dua rombongan mobil ini sewaktu malam minggu, hari ketiga reuni, 22 Juni 2008. Sebenarnya, Malam Sabtu juga ada keluar mencari makan. Khusus yang ini, mungkin
Lily punya dokumentasinya. Ayo Ly, jelaskan kejujuran yang ada antara dirimu dan
some one pada malam itu.
Malam Seninnya kami makan malam lagi di alun-alun. Makan mie rebus. Suasananya cukup romantis. Apalagi diiringi sekelompok anak muda Jogya yang membawakan aneka lagu, sesuai permintaan. Fatra, Yuni, Maman, Asep, tampak asyik mengikuti lagu-lagu tersebut. Yang paling kasihan...ya Lily. Sakin capeknya ngurusin reuni, Lily terkapar, tertidur sambil mendengarkan alunan musik dan tentunya menunggu pesanan mie rebus datang. Sementara Nuri dan Misna, asyik aja ngurusin sesuatu. Sayang banget, foto yang diambil goyang dan buram.
Malam Selasa, kami lesehan lagi di komplek UGM di warung Pak Dulah. Padahal badan cuapeknya minta ampun. Nuri, Meimun dan Fatra, sangat memaklumi kalau seandainya Lily ngga datang membawa kami keluar malam. Eh, ngga tahunya datang juga sekitar jam sepuluhan. Akhirnya jadi juga keluar. Saat itu kami juga bingung mencari tempat makan. Abis, jam segitu sudah banyak yang tutup. Finalnya kami ke Pak Dullah ini, yang juga hampir tutup. Untungnya apa yang kami pesan ada semua. Mie tiaw, nasi goreng, capcai, tak lama menunggu segera terhidang. Lagi asyiknya makan, Pak Dullah membereskan warung, sebagai tanda dia juga mau tutup. Thanks ya Ly, atas jamuanmu selama kami di Jogya. (nj)

Label:

SUKI ROSMIYATI...

Kedatangan Suki merupakan kejutan dan kebahagiaan bagi kami, hal yang di luar dugaan kami, karena info yang masuk simpang siur, datang, kemuadian batal karena anaknya sakit. Ah....ternyata menyempatkan hadir dan berkumpul bersama kami walau hanya sesaat. Itupun sudah cukup melegakan. Maka sebagai rasa hormat, semua foto Suki yang ada di kamera saya, saya posting di blog ini (ly)
Suki dengan teman-teman Era

Suki dan anak-anaknya


Label:

Silaturrahmi dengan keluarga kak Sholeh Hasan

Siapa yang tak mengenal kak Sholeh Hasan, mantan ketua OPP
kita, demikian juga dengan mbak Umi Saidah, keramahan dan keakraban
mereka tak pernah diragukan. Jika bertemu dengan kedua kakak kita
ini suasana langsung cair, dan seakan kita bertemu dengan saudara
yang paling dekat.
Demikian juga waktu ke Cilacap, kami selain dijamu sea food di pantai
teluk penyu, juga diajak mampir di rumah kak Sholeh dan mbak Ida.
Kak Sholeh Hasan sebagai shohibul bait memberikan kata sambutan
di resto sea food pantau teluk penyu Cilacap

Kakak-kakak kita yang sangat direpotkan dengan kehadiran
teman-teman IKPP Yogya di Cilacap
Mbak Colik, mbak Umi Saidah dan kak Sholeh Hasan




Label:

Ruang Makan ala Pesta Kebun

Inilah berbagai pose setelah sarapan yang ruang makannya didesain terbuka..
di bawah teduh-rimbunnya pohon (depan kantin putra), membuat suasana
makan kita "pondok banget"...
Sambil makan, para alumni leluasa berbagi cerita dan tawa,
dengan lauk-pauk nostalgi ala santri: tahu kotak rebus, gori rebus, sambal pedas-manis (ala Jawa yang dibawa Yuni atau Misri), sambal pedas menyengat asin gurih (ala Manado yang dibawa Lili), tempe-teri kecil pedas (ala Misri Semarang atau ala Jakarta yang dibawa Alpiah/ Mpok Ipi), aneka kerupuk/ keripik kriuk ala Tegal - Surabaya dan aneka lauk khas yang dibawa teman-teman lain.. semua menambah lezat...
bercampur dengan keringat yang mengucur...
Kecian juru masak dan adik-adik santri yang bantu siapkan sajian makan kita,
sebab frekuensi bolak-balik ambil nasi dan sayurnya jadi meningkat tajam,
karena cepat ludes disikat pasukan berani kenyang seperti contoh dalam foto-foto bawah ini..

Piring telah ditumpuk-tumpuk, tanda telah habis berpiring-piring..






Piring - piring yang kosong, bersih,
gelas-gelas kaca yang tak bersisa.. (mengingatkan kita pada lagu gelas-gelas kaca
Nia Daniaty, kayaknya idola teman kita yang kesana-kemari suka bawa radio
merek Penasonic, siapa hayo!).


Mbak Dzalfah dan mbak Afi (pendamping kita dulu) diantara teman-teman alumni lain,
telah selesai sarapan, santai bercerita... ssst.. mungkin tentang kesan beliau saat mendampingi kita dulu yang lumayan buat mereka pusiiiing.... (f)

Label:

SILATURAHMI DI RUMAH MBAK COLIK (NUR SHOLIKHAH) CILACAP


Di penghujung liburan anak-anak, IKPP Yogya adakan piknik ke Cilacap, salahsatunya berkunjung di rumah mbak Colik. Mbak Colik adalah kakak angkatan angera, dan menjadi ustadzah bagi kami.Kami dijamu dengan ramah oleh tuan rumah, hingga rasanya enggan untuk beranjak dari rumah mbak Colik.

Terima kasih mbak atas semuanya, semoga semuanya berbalas. Amieeeen...

Ini wajah ketua rombongan piknik Ilham, yang sudah sangat

kelelahan, sampai difotopun dalam keadaan merem, hehe...

(maaf, aku gak punya alternatif yang lain kak Ilham....)

Kak Fadjar dan Mas Basroni


Mbak Maria dan mbak Colik



Suami mbak Colik memberi sambutan selamat datang




Kak Arif dan mas Jamal yang lagi terpekur!!












Lily sambil pertemuan, momong anak







Umi Masriah, adik kelas Angera yang ikut repot menyambut

teman-teman dari Yogya








Mbak Atun dan mbak Woro









Label:

Guru dan Pak Kyai Najib

Pak Rajasa adalah Bapak, Guru dan Wali Kelas kita (waktu kita nyantri) yang supeer sabaar
menghadapi anak muridnya (seperti kita) yang paling sering bikin pusing kepala.
Malam itu pun beliau menyempatkan diri (diantara padatnya kesibukan beliau
sebagai dosen UIN Sunan Kalijaga, aktivis LSM bidang pendidikan
dan di sela-sela studi S3 beliau di UGM Yogya) hadir sampai usai acara..
Beliau bersebelahan duduk dengan Kyai Najib yang juga dengan sepenuh hati
menonton acara pentas sampai berakhir..
Terima kasih Pak Rajasa,
Terima kasih Pak Kyai Najib./f/

Label:

Sudut-Sudut Penonton Pentas Seni

Pentas Seni pada sabtu malam ditunggu-tunggu
sebagai ajang ekspresi seni para alumni (dimeriahkan pula oleh adik-adik santri)
yang rindu akan terulangnya suasana masa lalu yang indah
dalam kesederhanaan.. kebersahajaan..
dan kebersamaan..

Menonton pentas dengan tawa ceria,
entah karena tampilan pentas seni yang haru, lucu atau menggelikan,
maklum semua tampil dengan spontan
Ida Munawaroh yang sebarkan senyum dan tawa gembiranya.

Kakak kelas kita nampak khusyuk nonton,
tapi ada yang mirip orang eskimo tuh..

Reuni adalah acara kita semua, sehingga semua tak ada yang mau ketinggalan,
termasuk anak-anak kita ingin lihat penampilan teman-teman ayah-ibunya,
ayah-ibunya atau dia sendiri, sampai ada buah hati kita yang sudah terlelap..

Tepuk tangan penonton biar makin seru penampilannya,
tapi Sodik dan Aank (putra Misri yang sekarang udah sebagai mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi di Semarang) tampak serius..

Kayaknya ada yang menyuguhkan makanan kecil di malam pentas yang dingin:
kacang dan pisang rebus, ada yang rumpi-rumpi kangen, ada pula Nuri
sedang cek kameranya yang sedikit ngadat gitu.

Nuri lega, karena kameranya udah kembali siap dijepretkan. Misri n mbak Yul
kompak ke arah kamera ini.

Mbak Ambar & family,
turut lebur dalam suasana malam pentas
yang menjadi ajang kita semua.

Nurhidayati (Nunung) dan anak-anaknya tak mau ketinggalan kereta,
dari Codong Catur Yogya, mereka serombongan (diantar suami) sengaja datang ke Pabelan
tuk memeriahkan acara reuni kita..

Aman dan kawan-kawan yang mulai menggulungkan tangan ke dada
maklum rasa dingin mulai menerobos pori-pori kulit..

Mbak Nur, Misnawati dan Maimun terpaku oleh bius pentas adik-adik kelas kita.

Kakak kita yang setia,
selalu segar, tak kelihatan lelah mensupport kita,
demi adik-adiknya dan demi pondok tercinta..

Mbak Umi Sa'idah aman di samping kak Soleh Hasan juga diantara lika-liku laki-laki gagah-
perkasa, tapi kang Cecep lagi ngapain tuh? (f)

Label:

Senin, Juli 28, 2008

MARI ISI FORM ALUMNI (UNTUK SEMUA)

Kakak2,adik-adik, dan Angera...
Untuk mengabadikan kealumnian kita dan mengalirkan tali silaturahmi, bagi yang belum isi form (datang atau tidak ke reuni kemarin), monggo silahkan isi form, sekalian kirim foto-foto keluarga atau foto memori rame-rame di Pabelan dulu.
Kirim ke :angera81@yahoo.com.
Silahkan menulis Nama,T.tanggal lahir, nama orang tua, alamat sekarang (kalau ada no rumah dan HP juga sertakan dua-duanya), pendidikan terakhir, profesi saat ini, tentang keluarga (nama pasangan,profesi/alumni,nama anak2).

Ini contoh orang-orang yang rajin isi form waktu reuni kemarin....

Dengan lucunya, Hetty Syarief ini bilang: "Hetty teh bingung mau isi apa pendidikan terakhir, Hetty teh alumni Pabelan tapi belum selesai". Ya sudah yang penting isi form!!
Aman, Hastin kemana? Ini Aman Hanafiah, suami dari Hastin Rahmawai. Gita cinta yang berlanjut hingga membuaahkan buah hati. Lain kali Hastin dan anak-anak diajak ya..kami rindu sekali sama dia! Moga-moga menjadi keluarga sakinah!
Nunggu pulpen...bingung nulisnya pakai bahasa Arab atau bahasa apa ya...boleh nyontek nggak?? Gerah..formnya buat kipas-kipas bentar.

Label: ,